WHO Gunakan Nama Baru untuk Varian Virus Corona

June 02, 2021 | Helmi

covid

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan sistem penamaan baru untuk varian Covid-19 yang menjangkiti dunia.

Mulai sekarang WHO akan menggunakan huruf Yunani untuk merujuk pada varian yang pertama kali terdeteksi di negara-negara seperti Inggris, Afrika Selatan, dan India. Varian Inggris misalnya diberi label sebagai Alpha, Beta Afrika Selatan, dan India sebagai Delta.

WHO mengatakan ini untuk menyederhanakan diskusi tetapi juga untuk membantu menghilangkan beberapa stigma dari nama-nama tersebut.

Awal bulan ini pemerintah India mengkritik penamaan varian B.1.617.2 - pertama kali terdeteksi di negara itu Oktober lalu - sebagai "varian India", meskipun WHO tidak pernah secara resmi melabelinya.

YesDok Ads

"Tidak ada negara yang harus distigmatisasi karena mendeteksi dan melaporkan varian," cuit pemimpin teknis COVID-19 WHO, Maria Van Kerkhove, di Twitter. Dia juga menyerukan "pengawasan yang kuat" dari varian, dan untuk berbagi data ilmiah untuk membantu menghentikan penyebaran.

Huruf Yunani ini tidak akan menggantikan nama ilmiah yang ada. Jika lebih dari 24 varian diidentifikasi secara resmi, sistem akan kehabisan huruf Yunani, dan program penamaan baru akan diumumkan, kata Van Kerkhove.

"Kami tidak mengatakan mengganti B.1.1.7, tetapi benar-benar hanya untuk mencoba membantu beberapa dialog dengan orang kebanyakan," katanya kepada situs web yang berbasis di AS. "Agar dalam wacana publik, kita bisa mendiskusikan beberapa varian ini dalam bahasa yang lebih mudah digunakan."

Berikut adalah penamaan baru untuk varian virus corona

  • Kent / B.1.1.7 - Alpha
  • South Africa / B.1.351 - Beta
  • Brazil / P.1 - Gamma
  • India / B.1.617.2 - Delta
  • US / B.1.427 / B.1.429 - Epsilon
  • Brazil / P.2 - Zeta
  • B.1.525 - Eta
  • Philippines / P.3 - Theta
  • US / B.1.526 - Iota
  • India / B.1.617.1- Kappa
YesDok Ads