Waspadai Post Traumatic Stress Disorder Setelah Sembuh Dari Covid-19

June 06, 2020 | Aqiyu

traumatik

Setelah berhasil lepas dari jerat covid-19, pasien yang dinyatakan sembuh mungkin masih merasa cemas dengan keadaannya. Rasa khawatir yang muncul ini bisa menyebabkan trauma karena terbayang-bayang ingatan selama mengalami infeksi.

Itu mengapa, pasien corona yang telah sembuh sangat rentan terkena Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). PTSD merupakan gangguan psikologis yang dipicu oleh kejadian traumatis. Berdasarkan data American Psychiatric Association, PTSD bisa membuat penderitanya mengalami ketakutan dan ketidakberdayaan yang intensif. Parahnya lagi, PTSD juga bisa menimbulkan keinginan bunuh diri. Setelah memerangi untuk sembuh dari virus corona, pasien juga harus berjuang untuk menghindari gangguan psikologis ini.

Penyebab timbulnya gangguan psikologis setelah sembuh dari corona bisa jadi karena masa karantina selama pemulihan yang terlalu lama. Perasaan takut akan terinfeksi kembali, masalah finansial hingga stigma masyarakat terhadap pasien corona yang berujung pada perilaku negative atau tidak menyenangkan.

YesDok Ads

PTSD ini memang tidak dialami oleh semua pasien yang berhasil sembuh dari covid-19. Namun, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan terutama pada perilaku pasien bila menunjukkan gejala PTSD sebagai berikut:

  • Selalu teringat peristiwa tersebut sepanjang hari.
  • Berusaha menghindari sesuatu hal yang dapat menginggatkannya pada peristiwa tersebut.
  • Cenderung berpikiran negative terhadap diri sendir dan orang lain.
  • Kehilangan  minat pada aktivitas yang rutin dilakukan.
  • Merasa selalu putus asa, memilih untuk menyendiri dan sulit untuk bersosialisasi kembali dengan lingkungan sekitar.
  • Menjadi mudah marah, takut dan panik meski tidak dipicu oleh trauma tersebut.

PTSD ini bisa dicegah agar tidak menimpa pada seseorang. Salah satu caranya adalah mempraktikan mindfulness, dimana Anda hanya cukup berfokus pada apa yang terjadi saat ini dan melakukan latuhan pernapasan. Selain itu, Anda juga bisa mengontrol perilaku dan kebiasaan agar dapat mengendalikan emosi dan pikiran. Lakukan pula aktivitas atau kegiatan yang dapat memberikan efek ketenangan pada pikiran dan tubuh Anda.

(Foto: the philadelphia inquirer)

YesDok Ads