Waspadai Penyakit Botulisme yang Mematikan Pada Bayi

February 24, 2021 | Aqiyu

botulisme

Kesehatan si kecil adalah hal yang paling berharga. Untuk menjaga kesehatan si kecil, setiap orang tua harus memberikan makanan yang sehat dan bernutrisi guna meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit. Saat memberikan makanan, Anda tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan usianya, apalagi bagi bayi yang masih dibawah 12 bulan.

Salah satunya adalah pemberian madu. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi dibawah 12 bulan bila mengonsumsi madu dapat memicu risiko Botulisme. Botulisme merupakan kondisi keracunan serius akibat paparan bakteri clostridium botulinum. Bakteri ini dapat ditemukan pada madu, atau minuman yang mengandung spora bakteri C.

Botulisme harus diwasdapai karena kerap menyerang anak. Menurut IDAI, sebanyak 95% penyekit botulisme terjadi pada bayi berusia 6 minggu hingga 6 bulan. Penyakit botulisme menyerang usus besar, bertunas dan berkolonisasi. Bayi yang menelan bakteri ini berisiko mengalami botulisme sebab belum lengkapnya flora normal pada usus.

Gejala botulisme muncul di hari ke-3 atau ke-30 setelah terpapar bakteri. Adapun gejalanya meliputi kesulitan bernapas, otot bayi yang lemah, kesulitan menelan, keluar liur secara berlebihan, sulit bergerak, ekspresi muka yang datar dan tangisan yang lemah.

YesDok Ads

Bila si kecil mengalami gejala tersebut, segera periksakan kondisi kesehatannya. Botulisme sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa si kecil. Biasanya dokter akan memberikan antitoksin yang disebut botulisme imun globulin intravena (BIGIV). Bayi dengan botulisme yang cepat mendapatkan BIGIV akan lebih cepat pulih dibandingkan yang tidak.

Untuk mencegah si kecil terkena penyakit botulisme adalah dengan cara tidak memberikan madu pada anak dibawah 1 tahun, hindari makanan kalengan dan makanan yang belum matang. Serta hindari kotoran dari tanah yang terkontaminasi limbah pabrik.

(Foto: business insider)

YesDok Ads