Menurut sebuah artikel yang dilansir oleh Medical News Today, dua varian utama terbaru dari virus SARS-CoV-2 telah terbukti lebih cepat menular daripada pendahulunya.
Para ahli setuju bahwa virus menyebar terutama melalui udara. Namun, sebuah studi baru mengungkapkan bagaimana evolusi varian omicron SARS-CoV-2 bisa menjadi dominan.
Varian virus ini bertahan lebih lama pada permukaan kulit dan plastik daripada varian lainnya sehingga hal ini mampu meningkatkan kemungkinan penyebaran melalui sentuhan.
“Studi kami mengungkapkan bahwa permukaan plastik dan kulit, varian Alpha, Beta, Delta dan Omicron menunjukkan waktu bertahan hidup dua kali lipat daripada ‘Wuhan strain’ serta mempertahankan inefektivitas selama 16 jam pada permukaan kulit.” jelas penulis.
Prof. Lorna Harries dari Exeter University di Inggris mengatakan kepada Medical News Today “Ini terlihat seperti penelitian yang menarik dan dilakukan secara hati-hati.”
Para penulis di penelitian ini mengingatkan bahwa lingkungan tempat mereka mengumpulkan sampel virus yang mungkin dapat berisiko berbahaya.
Pengaruh lainnya mungkin merupakan cairan yang digunakan oleh peneliti untuk menyiapkan sampel kulit dimana hal tersebut bisa menilai keberadaan Omicron.
Alasan perpanjangan waktu kelangsungan hidup Omicron saat ini masih tidak diketahui.
Penulis lalu mencatat “hubungan antara jumlah virus yang tersisa di permukaan dan risiko penularan masih belum jelas pada tahap ini.”
Para peneliti juga menemukan bahwa varian virus bertahan pada kulit mayat dalam jangka waktu yang berbeda
Infeksi Omicron paling mungkin terjadi melalui partikel di udara. Dr. Amesh Ashok Adalja dari Johns Hopkins, mengatakan bahwa “Bahkan apabila varian Omicron dan Delta memiliki stabilitas lingkungan yang lebih baik daripada versi sebelumnya, transmisi permukaan masih memainkan peran yang relatif kecil dalam transmisi virus ini.”
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok