Meskipun kita mengenal sunscreen umumnya aman digunakan namun beberapa bahan tabir surya atau sunscreen tertentu dapat memicu alergi kulit.
Alergi ini mampu memicu timbulnya gejala seperti kulit kemerahan, gatal dan bengkak.
Jika Anda mengalami ruam merah akibat tabir surya, penting untuk mengenal penyebab yang mendasarinya serta menggunakan bahan lain yang tidak menyebabkan reaksi alergi.
Gejala
Gejala alergi tabir surya memiliki beberapa kemiripan dengan gejala alergi matahari serta ruam panas atau kulit terbakar.
Berikut adalah beberapa deretan gejalanya yang perlu Anda perhatikan akibat tidak memakai sunscreen
- Pembengkakan
- Gatal-gatal
- Timbulnya benjolan
- Ruam merah
Pengidap eksim atau psoriasis memiliki peningkatan risiko yang tinggi dibandingkan mereka yang tidak mempunyai kondisi medis yang mendasarinya.
Orang yang bekerja di luar ruangan dan pernah mengalami kulit rusak juga berisiko lebih tinggi mengembangkann alergi tabir surya.
Jenis sunscreen
Sunscreen terdiri dari 2 macam yaitu tabir surya fisik dan tabir surya kimia.
Tabir surya fisik atau yang dikenal dengan tabir surya mineral cenderung dapat meminimalisir dampak iritasi pada kulit namun sayangnya mereka kurang populer di kalangan masyarakat.
Sedangkan tabir surya kimia mengandung senyawa yang mampu menyerap sinar UV energi lebih tinggi. Jenis sunscreen ini bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology, bahan tabir surya yang paling memicu reaksi yaitu oxybenzone dan benzophenone-3.
Bagaimana mengatasi alergi tabir surya?
Seseorang yang mengalami reaksi alergi ringan terhadap tabir surya perlu membilas sunscreen nya dengan air dingin kemudian sebaik mungkin untuk menghindari paparan sinar matahari hingga telah benar-benar sembuh.
Untuk alergi kulit dalam kisaran sedang, dokter dapat menyarankan beberapa perawatan dibawah ini
- Kompres dingin
- Pelembab kulit
- Kortikosteroid topikal
- Antihistamin
