Waspada, Penggunaan Bedak di Vagina Bisa Bikin Iritasi

Memberikan bedak pada vagina bukan hanya ditemui oleh bayi. Ternyata masih banyak wanita yang menaburkan bedak ke area vagina. Hal ini dilakukan untuk mengurangi gesekan antara pakaian dalam, celana ketat yang digunakan dengan area selangkangan. Selain itu, bedak disini juga bertujuan untuk mengurangi rasa gatal.

Namun sayangnya, kebiasaan ini sebaiknya segera dihentikan. Sebab, dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan vagina. Menaburkan bedak di vagina bisa meningkatkan risiko iritasi. Karena ada beberapa bedak yang mengandung bahan kimia seperti talcum atau tepung jagung. Biasanya tepung jagung mengandung asbes yaitu mineral alami yang umumnya digunakan untuk keperluan bahan industri. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahan tersebut bisa meningkatkan risiko kanker.

Bahan kimia ini harus dihindari penggunaannya karena menyebabkan iritasi vagina dan vulva. Ciri vagina yang terkena iritasi adalah terasa gatal, vagina membengkak, perih, muncul ruam dan kemerahan. Sebagai penggantinya, cara alternatif yang aman untuk merawat area vagina adalah membersihkan vagina dengan air bersih. Perhatikan cara membasuhnya, mengusap air ke vagina harus dari arah depan ke belakang atau anus. Jangan sebaliknya, karena bisa membawa bakteri atau kuman pada anus ke vagina.

Setelah dibasuh dengan air, pastikan Anda mengeringkan vagina dengan tisu atau handuk lembut. Hindari menggunakan sabun yang mengandung pewangi, gunakan celana dalam yang ukurannya pas tidak kekecilan atau kebesaran. Pakailah celana dalam yang berbahan katun agar dapat menyerap keringat dengan baik dan bisa memberikan ruang untuk vagina bernapas. Jangan lupa pula untuk rutin mengganti celana dalam jika terasa lembab. Begitu pula saat menstruasi, ganti pembalut setiap 4-6 jam sekali.

Bila Anda merasakan tanda-tanda vagina mengalami iritasi sebaiknya segera memeriksakan kondisi tersebut agar mendapatkan penanganan yang tepat. Iritasi vagina dapat membuat Anda tidak nyaman bergerak dan jangan sampai mengganggu aktivitas Anda.

(Foto:  drugwatch)