Waspada Dehidrasi pada Anak

June 13, 2020 | Iman

Anak yang minum air

Cairan memiliki peran sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia. Pada tubuh manusia, air atau cairan memiliki berbagai fungsi yang membantu agar organ – organ dapat bekerja dengan baik. 

Beberapa fungsi utama dari cairan pada tubuh manusia yaitu membantu untuk membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh sel pada tubuh manusia; air juga dibutuhkan untuk proses pernafasan; mengatur suhu tubuh; membantu proses ekskresi melalui keringat, urin, dan feses; dan membantu fungsi dan perkembangan otak.

Kandungan air pada tubuh manusia di setiap rentang usia berbeda – beda. Manusia dewasa mengandung sekitar 60% cairan dari keseluruhan berat badannya, sementara 75% dari keseluruhan berat badan bayi adalah air, dan 65% dari berat badan anak adalah air. 

Begitu juga kebutuhan setiap orang akan air atau cairan juga berbeda – beda, tergantung pada usia dan aktivitasnya. Anak yang berada pada rentang usia 2-3 tahun membutuhkan sebanyak 1,3 liter cairan perharinya, sementara pada usia 4-8 tahun membutuhkan 1,4 – 1,6 liter cairan perharinya.

Kurangnya asupan air/cairan yang berlebihan dapat menyebabkan berkurangnya total body water yang disebut dengan dehidrasi yang menyebabkan terganggunya performa fisik kognitif, konstipasi, gangguan pada fungsi ginjal, menyebabkan sinkop dan hipotensi ortostatik, pencetus terjadinya sakit kepala dan migrain, kelenturan kulit akan menurun dan kulit menjadi kering. 

Anak – anak cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi daripada orang dewasa. Pada anak – anak sendiri, dehidrasi paling sering terjadi akibat infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan diare ataupun muntah.

YesDok Ads

Perlu diketahui, Dehidrasi terdiri atas dehidrasi derajat ringan-sedang dan dehidrasi berat. Keduanya memiliki gejala dan tanda yang berbeda sesuai derajat dehidrasinya. Gejala dehidrasi yang dapat dilihat oleh orangtua di rumah antara lain ubun-ubun cekung pada bayi, buang air kecil sedikit dan pekat atau tidak ada sama sekali, air mata tidak keluar, dan tampak kehausan.

Selain kehilangan air/cairan, dehidrasi juga menyebabkan seseorang kehilangan elektrolit (Na,K,Cl). Dan dehidrasi menyebabkan tubuh paling sering kehilangan natrium dan kalium yang berfungsi untuk membantu fungsi otot dan saraf, menyeimbangkan elektrolit di dalam tubuh manusia, menjaga pertumbuhan tubuh yang normal, dan mengontrol keseimbangan asam-basa tubuh maupun menjaga kesehatan jantung.

Untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada anak, maka orangtua harus lebih memperhatikan lagi asupan air/cairan pada anak. Minum dan mengonsumsi makanan yang kadar airnya tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran merupakan salah satu cara untuk menjaga anak agar tetap terhidrasi. 

Selain saat cuaca panas dan sedang beraktivitas ataupun bermain, air putih sendiri dapat diberikan secara rutin kepada anak pada pagi hari untuk membantu mengaktifkan organ dalam, 30 – 60 menit sebelum makan untuk membantu proses pencernaan, sebelum mandi untuk menurunkan tekanan darah dan sebelum tidur.

(Foto : activekids.com)

YesDok Ads