Varian COVID-19 Omicron Diwaspadai, Ditemukan Sangat Bermutasi

November 30, 2021 | Helmi

ilustrasi omicron

Para peneliti di Afrika Selatan sudah bergerak cepat melacak munculnya varian baru virus corona yang disebut Omicron. 

Varian ini menyimpan sejumlah besar mutasi yang ditemukan pada varian lain, termasuk Delta, dan tampaknya menyebar dengan cepat ke seluruh Afrika Selatan.

Prioritas utama adalah mengikuti varian lebih dekat saat menyebar: pertama kali diidentifikasi di Botswana awal bulan ini dan sejak itu muncul di Hong Kong. 

Para ilmuwan juga mencoba memahami sifat-sifat varian, seperti apakah ia dapat menghindari respons imun yang dipicu oleh vaksin dan apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih atau kurang parah daripada varian lainnya.

“Ada banyak hal yang tidak kami pahami tentang varian ini,” ujar Richard Lessells, seorang dokter penyakit menular di Universitas KwaZulu-Natal di Durban, Afrika Selatan.

“Profil mutasi membuat kami khawatir, tetapi sekarang kami perlu melakukan pekerjaan untuk memahami pentingnya varian ini dan apa artinya bagi respons terhadap pandemi,” tambahnya.

Pada tanggal 26 November, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan strain, yang dikenal sebagai B.1.1.529, sebagai varian yang mengkhawatirkan dan menamakannya Omicron, atas saran para ilmuwan. 

Omicron bergabung dengan Delta, Alpha, Beta, dan Gamma dalam daftar varian yang menjadi perhatian WHO saat ini.

YesDok Ads

Para peneliti juga ingin mengukur potensi varian untuk menyebar secara global, mungkin memicu gelombang infeksi baru atau memperburuk peningkatan berkelanjutan yang disebabkan oleh Delta.

Varian ini menonjol karena mengandung lebih dari 30 perubahan pada protein lonjakan yang mengenali sel inang dan merupakan target utama respons imun tubuh. 

Banyak perubahan telah ditemukan dalam varian seperti Delta dan Alpha, dan terkait dengan peningkatan infektivitas dan kemampuan untuk menghindari antibodi penghambat infeksi.

Untuk memahami ancaman yang ditimbulkan B.1.1.529, para peneliti akan melacak dengan cermat penyebarannya di Afrika Selatan dan sekitarnya. 

Para peneliti di Afrika Selatan mengerahkan upaya untuk mempelajari varian B.1.1.529. Mereka berencana untuk menguji kemampuan virus untuk menghindari antibodi pemblokiran infeksi, serta respons imun lainnya. 

Varian ini menyimpan sejumlah besar mutasi di daerah protein lonjakan yang dikenali antibodi, yang berpotensi meredam potensinya. 

Bahkan ada petunjuk dari pemodelan komputer bahwa B.1.1.529 dapat menghindari kekebalan yang diberikan oleh komponen lain dari sistem kekebalan yang disebut sel T.

Para peneliti di Afrika Selatan juga akan mempelajari apakah B.1.1.529 menyebabkan penyakit yang lebih parah atau lebih ringan daripada yang dihasilkan oleh varian lain.

YesDok Ads