Vaksin Zifivax Dapat Izin Penggunaan Darurat dari BPOM

October 09, 2021 | Aqiyu

Vaksin Zifivax

Dalam upaya membentuk herd immunity, vaksin Zifivax juga akan digunakan untuk memperkuat penanganan Covid-19 di Indonesia. Vaksin Zifivax adalah vaksin COVID-19 ke-10 yang mendapatkan EUA dari BPOM RI dengan pemegang izinnya adalah PT. Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).

Melansir Satgas Covid-19, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin COVID-19 merk Zifivax pada 7 Oktober 2021. Vaksin Zifivax dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.

Vaksin Zifivax sudah melalui tahap uji klinik fase 3 dan Indonesia merupakan salah satu negara dengan pusat pelaksanaan uji klinik tahap 3 tersebut. Adapun beberapa negara lain adalah Uzbekistan, Pakistan, Ekuador dan China. Penggunaannya ditujukan pada orang berusia di atas 18 tahun dengan penyuntikan intramuskular (pada otot) sebanyak 3 dosis, masing-masing sebanyak 0,5 mL, dan diberikan dengan interval 1 bulan per dosis.

Untuk efikasi (persentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi) dari vaksin Zifivax cukup tinggi. Efikasinya pada berbagai varian virus penyebab COVID-19 cukup tinggi, yakni pada varian Alfa capai 92,93%, Gamma capai 100%, Delta capai 77,47%, dan Kappa capai 90%.

Sementara pada efikasi pada populasi dewasa usia 18-59 tahun sebesar 81,51% dan untuk efikasi pada orang lansia usia di atas 60 tahun sebesar 87,58%. Secara keseluruhan untuk populasi Indonesia, efikasi vaksin Zifivax mencapai 79,88%. Jika sudah menerima vaksinasi lengkap, efikasinya bisa mencapai 81,71% dihitung mulai 7 hari setelah vaksinasi lengkap, atau 81,4% dihitung mulai 14 hari setelah vaksinasi lengkap.

Efek samping dari vaksin Zifivax ini adalah sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot (myalgia), batuk, mual dan diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2. Selain itu, akan timbul rasa nyeri disekitar bekas suntikkan.

Sebelumnya, BPOM telah mengeluarkan EUA untuk 9 jenis vaksin Covid-19. Diantaranya vaksin CoronaVac atau dikenal dengan Sinovac, Vaksin Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik-V, Janssen dan Convidecia.

(Foto: pendidikan kedokteran)

YesDok Ads