Vaksin Corona Ini Tunjukkan Perkembangan yang Menjanjikan

July 18, 2020 | Helmi

vaksin corona

Perkembangan vaksin virus corona memberikan hasil yang menjanjikan. Salah satunya adalah vaksin COVID-19 Moderna, mRNA-1273. Vaksin ini mampu mengembangkan respons kekebalan tubuh terhadap virus.

Para peneliti juga melaporkan beberapa efek samping pada 45 orang dalam studi fase I, tetapi tidak ada masalah keamanan yang signifikan.

Vaksin ini ada di antara ratusan vaksin yang diuji di seluruh dunia dalam upaya untuk menghentikan pandemi yang telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.

Seorang peneliti yang menguji vaksin menyebutkan hasil positif yang didapat, tetapi ia juga menyatakan bahwa studi lebih lanjut diperlukan.

“Yang penting, vaksin menghasilkan respons kekebalan yang kuat,” ujar Evan Anderson, MD, peneliti utama untuk percobaan di Universitas Emory.

Perusahaan ini sedang menguji vaksin pada sekelompok orang yang lebih besar, yang dikenal sebagai uji coba fase II. Ia berencana untuk memulai uji coba fase III pada akhir Juli.

Uji coba fase III melibatkan pengujian vaksin pada kelompok yang lebih besar dan merupakan langkah terakhir sebelum mendapat persetujuan FDA.

YesDok Ads

Hasil penelitian diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine. Penelitian ini dipimpin oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases of the National Institutes of Health.

Vaksin Moderna menggunakan messenger RNA, juga disebut mRNA. Ini membawa instruksi untuk membuat protein lonjakan, protein kunci pada permukaan virus yang memungkinkannya untuk memasuki sel ketika seseorang terinfeksi.

Setelah disuntikkan, ia pergi ke sel-sel kekebalan tubuh dan memerintahkan mereka untuk membuat salinan protein lonjakan, bertindak seolah-olah sel-sel tersebut telah terinfeksi virus corona yang sebenarnya. Ini memungkinkan sel-sel kekebalan lain untuk mengembangkan kekebalan.

Dalam penelitian ini, peserta dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing 15 orang. Semua kelompok menerima dua vaksinasi 28 hari terpisah. Setiap kelompok menerima kekuatan vaksin yang berbeda - 25, 100, atau 250 mikrogram.

Setiap orang dalam penelitian ini mengembangkan antibodi yang dapat memblokir infeksi. Efek samping yang paling sering dilaporkan setelah vaksinasi kedua pada kelompok 100-mikrogram adalah kelelahan, kedinginan, sakit kepala, dan nyeri otot, mulai dari yang ringan hingga cukup parah.

Studi fase II memiliki 300 orang dewasa yang sehat berusia 18-55 tahun, bersama 300 orang yang berusia 55 tahun ke atas

Moderna mengatakan pihaknya berharap untuk memasukkan sekitar 30.000 peserta pada tingkat dosis 100 mikrogram di AS untuk uji coba fase III. Uji coba ini diperkirakan akan dilangsungkan pada tanggal 27 Juli 2020.

YesDok Ads