Vaksin AstraZeneca dan mRNA Berikan Perlindungan yang Setara Terhadap Rawat Inap Covid-19

April 29, 2022 | Iman

Vaksin Astrazeneca

Vaksin AstraZeneca dan vaksin Covid-19 berbasis mRNA, vaksin yang paling banyak digunakan di dunia, dapat memberikan perlindungan yang setara terhadap rawat inap dan kematian akibat Covid-19, setelah dua dosis, tinjauan baru para ahli tentang data dari 79 studi dunia nyata terungkap.

Tinjauan terbaru ini memperjelas bahwa vaksin AstraZeneca, yang dikenal sebagai vaksin Covid-19 'vektor virus', dan vaksin 'mRNA', memberikan tingkat perlindungan yang setara terhadap rawat inap (91,3-92,5%) dan kematian (91,4-93,3%), tanpa memandang usia, dan secara statistik tidak berbeda.

Pada saat proses review, data-data lebih terkait dengan Delta dan varian sebelumnya, namun data statistik terbaru menunjukkan temuan yang serupa pada varian Omicron.

Direktur Oxford Clinical Research Unit di Vietnam, Profesor Guy Thwaites, mengatakan Vaksin Covid-19 sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan membantu negara- negara Asia Tenggara kembali normal selama setahun terakhir. 

“Tinjauan para ahli kami menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dan vaksin mRNA yang tersedia dapat memberikan perlindungan tingkat tinggi yang serupa terhadap Covid-19 yang mengancam jiwa. Hal ini merupakan informasi penting bagi para pembuat kebijakan publik untuk dapat mempertimbangkan penggunaan vaksin Covid-19 yang optimal untuk masyarakat selama 12 bulan ke depan,” paparnya.

Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) mengatakan tingginya antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi Covid-19 terkadang langsung diartikan sebagai efektivitas dari suatu vaksin. 

YesDok Ads

“Padahal yang kami pahami saat ini, kadar antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi tersebut memang dapat bervariasi, namun kemampuan vaksin-vaksin tersebut ternyata serupa dalam mencegah rawat inap di rumah sakit ataupun kematian akibat Covid-19,” ungkap dr Erlina.

Data yang ditinjau oleh para pakar penyakit menular dari seluruh Asia, berasal dari VIEW- hub, sebuah platform interaktif untuk memvisualisasikan data tentang penggunaan dan dampak vaksin yang dikembangkan oleh Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg dan Pusat Akses Vaksin Internasional. Platform ini diperbarui setiap minggu untuk memasukkan studi dunia nyata tentang efektivitas vaksin. 

Sebanyak 79 studi dunia nyata yang ditinjau termasuk data efektivitas komparatif untuk vaksin AstraZeneca dan vaksin mRNA yang banyak digunakan, khususnya BNT162b2 dan mRNA-1273. Platform VIEW-hub saat ini tidak dirancang untuk mendapatkan hasil keamanan dari studi ini, sehingga tidak dapat digunakan untuk membandingkan dari sisi keamanan.

Vaksin AstraZeneca adalah vaksin 'vektor virus', versi virus yang tidak dapat menyebabkan penyakit yang digunakan sebagai bagian dari vaksin, membuat tubuh mengetahui cara melawannya jika terpapar virus yang sebenarnya nanti. Teknologi vaksin ini telah digunakan oleh para ilmuwan selama 40 tahun terakhir untuk memerangi penyakit menular lainnya seperti flu, Zika, dan HIV.

(Foto: nbcnews)

YesDok Ads