Seksualitas
Dewasa
+1

Vagina Bau Mengganggu! Ini Alasannya

April 15, 2019 | Dina

Sering tidak nyaman karena mencium aroma vagina yang kurang sedap? Keluhan ini tidak hanya dapat membuat seorang wanita tidak percaya diri. Namun sebenarnya, menurut konsultan di urogynaecologi  University College Hospital, London, Dr Suzy Elneil, vagina tiap wanita memiliki aroma masing-masing. Umumnya, memang normal kalau ada sedikit bau pada vagina wanita.

Namun, kalau aromanya kuat seperti bau amis dan bertahan dalam jangka waktu yang lama, kemungkinan ada masalah pada vagina Anda. Berikut adalah beberapa penyebab aroma vagina Anda menjadi tidak sedap:

Bakteri Vaginosis

Penyebab utama bau vagina adalah infeksi, yang disebut bakteri vaginosis. Sebagian besar wanita menderita infeksi ini. Ini karena termasuk kondisi yang sangat umum terjadi. Bakteri vaginosis merupakan pertumbuhan berlebih dari bakteri yang terjadi secara alami pada vagina. Tanda-tanda Anda mengalami kondisi ini adalah bau amis dari vagina, keputihan berwarna putih atau abu-abu, serta sensasi terbakar ketika buang air kecil atau bersenggama.

Suplemen herbal Femanol diformulasikan untuk membantu menghilangkan bau vagina dan menghentikan infeksi seperti bacterial vaginosis. Suplemen ini mengandung bawang putih, ekstrak kulit pohon neem, biotin, zink, selenium, dan Lactobacillus acidophilus. Femanol mengklaim dapat membantu menghasilkan bakteri baik di dalam vagina dan membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.

Ingat bahwa suplemen herbal cukup mahal dan ada yang tidak diatur oleh Badan POM. Jadi, produsen tidak diminta untuk mendemonstrasikan keefektifannya. Suplemen herbal harus digunakan dengan hati-hati.

Perubahan Hormonal

Saat menstruasi, bau vagina juga bisa jadi tidak sedap. Secara alami, bau vagina yang dikarenakan perubahan hormonal saat menstruasi dapat hilang sendiri. Jika Anda merasa tidak nyaman, segera temui dokter. Wanita yang mengalami menopause juga cenderung mengalami ketidakseimbangan hormon sehingga bau vagina busuk.

Salah satu perawatan alami yang dapat Anda coba adalah berendam dalam air mandi yang sudah ditambahkan dengan setengah gelas cuka putih dan setengah gelas garam. Berendam dalam larutan tersebut dapat membantu menghilangkan bau dan mengembalikan pH di area vagina. Akan tetapi, perawatan ini hanya untuk jangka pendek karena tidak mampu menghilangkan bau vagina sepenuhnya.

YesDok Ads

Faktor Makanan

Makanan manis dapat memicu timbulnya infeksi karena yeast dan menyebabkan bau. Namun beberapa buah seperti semangka, nanas dan apel dapat membantu melawan bau tak sedap. Perhatikan bahwa makanan tersebut akan mengubah sekresi vagina yang menyebabkan bau apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak. Jadi, Anda bisa menguranginya saja dan lihat apakah bau berkurang.

Sedangkan menu probiotik seperti yogurt mampu menjaga kestabilan bakteri pada vagina. Jika Anda sering mengalami infeksi jamur, makan yoghurt setiap hari merupakan pilihan yang sehat untuk menghilangkan bau vagina yang disebabkan oleh infeksi tersebut.

Periksa lebih dahulu bahwa yoghurt yang Anda pilih mengandung kultur hidup dan aktif untuk memastikan kemampuannya membantu tubuh memproduksi jamur sehat.

Keringat Berlebih

Setiap orang memiliki aroma keringat yang berbeda dan dapat memengaruhi aroma vagina.  Wanita yang mudah berkeringat dapat mengelap area sekitar selangkangan dengan memakai tissue antiseptik.

Lebih disarankan menggunakan pakaian dalam berbahan katun dan longgar dapat meningkatkan aliran udara ke daerah kewanitaan, khususnya saat berolahraga atau berkeringat, juga mencegah terbentuknya kelembapan.

Pada gilirannya, bau yang disebabkan oleh keringat atau bakteri akan berkurang. Anda juga harus melepas pakaian olahraga segera setelah selesai berolahraga. Jangan kenakan pakaian basah dan lembap lebih lama dari yang semestinya karena akan menimbulkan bau tidak sedap. Pakai celana dalam bersih setiap hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan bau.

(Foto: Trita)

YesDok Ads