Tips untuk Membantu Menghentikan Kebiasaan Anak Menghisap Jempol

September 29, 2021 | Helmi

menghisap jempol

Kebiasaan menghisap jempol merupakan hal yang wajar terjadi pada anak. Namun jika terus berlanjut seiring usia perkembangannya, tentu ini bisa menjadi kerugian bagi kesehatan sang anak.

Kebanyakan anak biasanya membuang kebiasaan menghisap jempol mereka antara usia 2 dan 4 tahun. Bahkan dengan beberapa berhenti lebih awal, pada usia 6 atau 7 bulan.

Tetapi jika mereka masih menghisap jempol hingga usia 5 tahun, American Academy of Pediatrics mengatakan sudah waktunya untuk campur tangan. Menghisap jempol dapat menyebabkan masalah gigi jangka panjang.

Pada usia 5 tahun, menghisap jempol terus-menerus dapat mulai menyebabkan kerusakan di gigi. Terkadang tidak ada kerusakan, dan terkadang bisa mengubah bentuk mulut dan wajah anak. 

Seberapa parah kerusakan itu, sebagian besar tergantung pada seberapa agresif anak Anda menghisap jempolnya.

Tekanan konstan dapat mengubah bentuk atap mulut dan rahang atas yang menyebabkan penyempitan rahang atau langit-langit mulut. Hal ini dapat menurunkan jalan napas dan membuat perubahan pola pernapasan dan posisi lidah. Ini juga dapat menyebabkan masalah bicara.

Namun konsekuensi paling umum dari menghisap jempol dalam waktu lama adalah maloklusi, atau gigi yang tidak rata dan bengkok, kata Adam S., Harwood, DMD, seorang ahli endodontik di New York.

Berikut adalah beberapa cara untuk para orang tua untuk mendorong anak Anda berhenti menghisap jempolnya.

1. Identifikasi situasi di mana anak Anda mengisap jempolnya

Pahami situasi kapan Anak Anda mulai menghisap jempol. Apakah saat mereka lelah, bosan, atau cemas? 

"Ajari mereka cara mengungkapkan perasaan mereka sehingga mereka dapat belajar mengidentifikasi situasi itu, dan kemudian, menawarkan alternatif," ujar Esther Liu, MD, chair of Pediatrics at the University of Maryland Baltimore Washington Center. 

Misalnya, jika mereka menghisap jempol saat lelah, tawarkan alternatif seperti boneka binatang untuk membantu mereka tertidur.

2. Tetapkan tujuan yang dapat dicapai

Harwood merekomendasikan untuk memulai diskusi terbuka dengan anak Anda untuk menjelaskan konsekuensi dari menghisap jempol terus-menerus. 

Tujuannya adalah untuk mendapatkan "kesepakatan" mereka pada rencana untuk mengubah apa yang menjadi kebiasaan yang mengganggu. 

Tentu saja, keberhasilan pendekatan ini akan tergantung pada usia anak Anda. Semakin tua mereka, semakin besar kemungkinan mereka akan dapat memahami mengapa mereka harus berhenti.

3. Perkuat tanda-tanda perubahan positif dengan imbalan kecil 

"Menyimpan papan tulis atau bagan kemajuan dengan daftar tujuan dan penghargaan sangat berguna," kata Harwood. Dan jangan terlalu kritis terhadap setiap kemunduran.

"Jelaskan bagaimana kemunduran adalah bagian dari penghentian kebiasaan dan bahwa idenya adalah untuk melanjutkan dan kembali ke jalur dengan perilaku positif."

YesDok Ads