Tips Praktis Lebih Aman dan Fit Berpuasa Selama Ramadan

April 24, 2021 | Iman

Makan sahur

Bulan suci Ramadan adalah bulan spesial bagi umat Islam di seluruh dunia. Puasa selama Ramadan melibatkan tidak makan atau minum air antara matahari terbit dan terbenam selama sebulan penuh.

Bulan sakral tersebut sering kali dimulai dengan energi optimis demi tujuan spiritual. Namun, itu bisa mengganggu jika Anda kurang peduli terhadap kesehatan. Berikut beberapa tip dan trik praktis untuk mendukung puasa yang aman dan sukses selama Ramadan.

1. Jangan melewatkan sahur

Hanya ada dua jendela makan saat Ramadan: pagi hari (sahur) dan matahari terbenam (buka puasa).  Sayangnya sahur sering dilewati sebagian orang karena sulit memiliki nafsu makan di pagi hari.

 Namun, seoang pakar nutrisi Nazima Qureshi menjelaskan bahwa sangat penting bagi Anda untuk tidak melewatkan sahur.

“Sering kali orang beralih ke karbohidrat sederhana untuk makan pagi, tapi itu tidak cukup,” kata Qureshi. Ia merekomendasikan makan biji-bijian yang dipadukan dengan lemak dan protein sehat serta buah-buahan dan sayuran agar dapat menjadi tenaga cadangan.

2. Cukupi hidrasi

Minum cukup air tidak hanya dapat menyeimbangkan suasana hati yang buruk dan mengatasi kelelahan. Menjaga asupan air juga dapat membantu mengelola kondisi kesehatan kronis dan berperan dalam mencegah dan mengobati sakit kepala, migrain, batu ginjal, dan sembelit, serta menjaga tekanan darah.

3. Porsi seimbang

YesDok Ads

Mencicipi makanan tradisional seperti takjil saat berbuka memang tidak masalah, selama Anda memerhatikan porsinya. Makan secara berlebihan dapat menyebabkan kelelahan pagi hari dan penambahan berat badan. Qureshi menyebut sebetulnya berbuka puasa cukup dengan makan kurma, buah, dan minum air.

“Gula alami dari buah akan memungkinkan tubuh Anda mencatat bahwa Anda telah terisi kembali," Qureshi menjelaskan.

Untuk makan malam setelah berbuka, Qureshi merekomendasikan porsi makan yang ideal diantaranya terdiri dari sayurann ½ piring, karbohidrat ¼ piring, dan protein ¼ piring.

4. Mengenal kondisi kesehatan

Memiliki kondisi medis yang kronis bukan berarti Anda tidak bisa berpuasa. Hal ini berarti Anda cukup membuat rencana ke depan dan membuat penyesuaian.

Jika puasa memperburuk kondisi medis, bahkan setelah mengubah jadwal pengobatan, maka Anda sebaiknya tidak berpuasa. Namun jika masih merasa mampu menuntanskan puasa tanpa mengganggu masalah, Anda dapat konsultasikan lebih dulu dengan dokter yang terpercaya.

Orang dengan kondisi medis umum seperti diabetes dan hipertensi tetap bisa berpuasa selama kondisinya stabil dan terkontrol. Namun, mereka perlu memantau gula darah dan tekanan darah dengan cermat, memastikan hidrasi yang memadai, dan menyesuaikan waktu pengobatan mereka.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads