Tips Memasak untuk Mengurangi Kandungan Arsenik dalam Nasi

October 27, 2020 | Helmi

memasak nasi

Khawatir mengenai kandungan arsenik yang ada dalam nasi? Coba cara sederhana untuk memasak nasi berikut ini.

Menurut sebuah percobaan yang disiarkan di acara BBC Trust Me, I’m a Doctor, merendam nasi semalaman dan memasaknya dengan air ekstra dapat mengurangi kadar karsinogen hingga 82%.

Para ahli mengatakan metode memasak ini adalah cara sederhana untuk membatasi paparan arsenik, yang mungkin sangat berbahaya bagi wanita hamil, anak-anak, dan siapa saja yang makan banyak nasi.

Arsenik adalah elemen alami yang ada di tanah dan dapat berubah menjadi air minum, anggur, dan tanaman pangan. Karena cara penanamannya, beras memiliki kadar arsenik 10 kali lebih tinggi daripada makanan pokok lainnya, kata Andy Meharg, PhD, profesor biosains molekuler di Queens University di Belfast, Irlandia Utara.

Sebuah studi Laporan Konsumen tahun 2014 mendeteksi arsenik di setiap 233 sampel beras dan produk berbasis beras yang diuji. Mereka juga menemukan bahwa orang yang makan satu porsi nasi memiliki kadar arsenik 44% lebih tinggi dalam urin mereka daripada mereka yang tidak.

Salah satu bentuk unsur, arsen anorganik, telah dikaitkan dengan kanker dan masalah kesehatan lainnya pada manusia.

Prof. Meharg dan pembawa acara Michael Mosley menemukan bahwa ketika mereka memasak satu bagian nasi dengan lima bagian air, hanya 43% arsenik yang awalnya terdeteksi dalam nasi yang tersisa. Dan ketika mereka merendam beras semalaman dan kemudian menggunakan cara memasak 1: 5, hanya tersisa 18%.

YesDok Ads

Merendam beras membuka struktur butiran, dan memungkinkan arsenik, yang larut dalam air, meresap ke dalam cairan, jelas Meharg.

Arsenik juga lolos ke dalam air saat memasak, tetapi jika semua air menguap (seperti yang terjadi pada metode memasak nasi biasa), arsenik diserap kembali ke dalam butiran.

Setelah Anda merendam beras, penting untuk mengeringkan dan membilas beras dengan air bersih, kata Meharg, dan memasaknya dengan air segar (dan bebas arsenik). Kemudian, masak sampai empuk — pastikan nasi tidak sampai mengering — dan bilas untuk terakhir kali dengan air panas sebelum disajikan.

Dalam penelitiannya, Meharg menemukan bahwa nasi batsami cenderung mengandung lebih sedikit arsen dibandingkan jenis lainnya, dan beras merah cenderung mengandung lebih banyak. Dan karena arsenik muncul secara alami, membeli beras organik biasanya tidak begitu membantu.

Arsenik juga dapat ditemukan dalam susu beras, kue beras, dan kerupuk beras, bahkan pada tingkat yang lebih tinggi daripada nasi, katanya.

Kelompok medis seperti Organisasi Kesehatan Dunia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa orang yang mengonsumsi beras atau dalam jumlah banyak memiliki alasan untuk khawatir, kata Meharg.

(Foto: Jakartapost)

YesDok Ads