Setiap orang menginginkan memiliki tubuh yang indah. Mereka rela melakukan segala cara menempuh itu semua, salah satunya dengan diet. Salah satu diet yang populer dijalankan bagi setiap orang adalah diet GM.
Diet GM mulanya digunakan karyawan General Motors pada tahun 1985 di Amerika Serikat, lalu menyebar ke masyarakat umum. Dalam menjalankan ini setiap orang diminta merencanakan makanan yang minim kalori namun kaya gizi selama seminggu penuh.
Meskipun diet GM masih banyak diperdebatkan akan khasiatnya, namun tak ada salahnya mencoba karena penurunan berat badan tidak turun dalam waktu instan. Dilansir Times of India, berikut tata cara menjalankan program diet GM.
Yang diperbolehkan:
-Konsumsi makanan yang berbeda setiap hari
-Jaga hidrasi tubuh
-Tidak melakukan cheating day atau “hari pengecualian”
-Perbanyak konsumsi sayuran
-Konsumsi buah-buahan basah seperti semangka, jeruk, melon, dan mangga
-Batasi asupan gula, hanya kopi hitam dan teh hijau yang diperbolehkan
-Makan dalam porsi kecil
Yang dilarang:
-Dilarang melakukan latihan keras Pengecualian mungkin berjalan 45 menit untuk empat hari terakhir
- Hindari makanan kemasan dan olahan dengan cara apa pun
-Hindari makanan jenis keju dan berminyak
-Kurangi konsumsi alkohol
-Wanita Hamil, anak-anak, penderita diabetes tidak disarankan mengikuti diet ini
-Kacang dan buah-buahan kering perlu dihindari, kecuali pisang dan kentang
Buatlah meal plan yang terukur dan menu makanan yang bervariasi setiap harinya. Hal ini membantu Anda dalam ketidakseimbangan gizi dan mengindari rasa jenuh. Kekurangan nutrisi dapat memmbuat tubuh dan otot Anda lemah. Bahkan dalam kasus lain kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kerontokan rambut dan kulit kering.
Program diet belum tentu cocok dijalnkan semua orang. Perlu digarisbawahi setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda. Program diet apapun umumnya tidak direkomendasikan ketika tubuh Anda sedang lemah.
Usahkanlah tetap berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi terkait ketika hendak menjalankan program diet apapun. “Jangan sampai hanya karena ingin mencapai berat badan yang diinginkan lalu rela melakukan cara-cara ekstrem,” peneliti menambahkan.
(Foto: food.ndtv)
