Ternyata, Candaan Seperti Ini Bisa Rusak Mental Anak

September 20, 2021 | Aqiyu

kesehatan mental

Bercanda dengan anak merupakan salah satu cara untuk menghabiskan waktu dan quality time dengan si kecil. Bercanda dengan anak pun dapat membuat hubungan orang tua dan anak semakin dekat. Namun, sebagai orang tua harus memerhatikan candaan yang dilontarkan pada si kecil. Jangan sampai niat hati ingin bercanda tetapi malah membuat mental anak menjadi rusak.

Jangan menganggap sepele pada candaan yang Anda sampaikan pada si kecil. Sebab, bisa saja perkataan Anda ternyata malah memengaruhi kesehatan mentalnya. Berikut jenis bercanda yang tidak boleh dilakukan pada akan dan menyebabkan mental anak rusak:

Candaan yang menyinggung fisik

Tentu orang tua sangat familiar dengan candaan seperti ini. Misalnya “jelek dasar ih”, “Tuh kan susah jalan keberatan badan ya”. Ternyata, bercanda dengan menyinggung fisik pada si kecil dapat merusak self esteem atau cara seseorang dalam memandang, menghargai dan mencintai dirinya sendiri. Hal ini bisa membuat si kecil tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri hingga terobsesi pada fisik.

Candaan yang menakuti atau mengancam

YesDok Ads

Pernah mengatakan kalimat ini pada si kecil “Kalau tidak mau bobo nanti ada monster loh”, atau “kalau nggak mau makan nanti disuntik dokter”? Mungkin para orang tua berpikir dengan mengatakan hal tersebut maka si kecil akan menurutinya. Namun sayangnya, candaan tersebut dapat membuat si kecil mudah cemas. Khawatir dan takut pada hal yang tidak semestinya. Bahkan candaan seperti ini dapat berdampak dalam jangka panjang. Apalagi jika si kecil terus menerus menerima candaan seperti ini, si kecil dapat mengalami post traumatic stress disorder, gangguan panik hingga kecemasan.

 Candaan yang menertawakan kesalahannya

Jika si kecil melakukan kesalahan walaupun tampak menggemaskan, sebaiknya hindari untuk menertawakan kesalahannya tersebut. candaan seperti ini bisa membuat si kecil rendah diri dan takut melakukan kesalahan atau pun gagal. Dampaknya, si kecil tidak mau mencoba kembali. Hal ini pun dapat mendorong si kecil menertawakan kesalahan orang lain dan menganggap hal yang wajar boleh dilakukan.

(Foto: the green parent)

YesDok Ads