Seksualitas
Dewasa
+1

Terlalu Sering Masturbasi, Bahayakah?

July 24, 2019 | Iman

Seks tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sehari-hari. Namun banyak dari mereka yang belum tersalurkan hasrat seksual bersama pasangan memilih jalur singkat, yakni masturbasi. Masturbasi merupakan tindakan kesenangan diri yang dinikmati kebanyakan orang.

Meskipun frekuensinya mungkin beragam, menyentuh area diri sendiri memang tidak merugikan Anda. Itu membuat Anda sadar secara seksual dan juga bersemangat. Terlepas dari ini, ada banyak manfaat kesehatan lainnya yang terkait dengannya. Lantas, apakah masturbasi kronis adalah fenomena nyata?

Dilansir Times of India, sebuah penelitian menyatakan bahwa belum ada parameter untuk benar-benar mendefinisikan 'over masturbasi'. Tidak ada tes medis untuk mendeteksi masturbasi kronis. Tetapi, bagi sebagian orang frekuensi masturbasi dapat menyebabkan stres yang signifikan dan dalam berbagai kasus-kasus sehingga fenomena tersebut perlu ditelaah jauh. 

Apakah itu mengganggu aktivitas? 

Cobalah bertanya pada diri sendiri, apakah masturbasi mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda? Apakah membuat Anda terlambat bekerja? Apakah kecanduannya membuat janji Anda dengan kehidupan sosial terlewatkan? Jika jawabannya iya, maka mungkin itu pertanda bahwa Anda harus menilai situasi yang dihadapi.  

Peneliti menyarankan bahwa Anda perlu memerhatikan perilaku yang ditimbulkan dari efek sampingnya. Masturbasi adalah cara kita mendorong diri kita keluar dari zona nyaman dan pada dasarnya mengambil risiko. Dengan melakukannya, Anda mengalami rasa malu atau bersalah pada awalnya. Namun, jika Anda terus merasa sangat bersalah setelah bermasturbasi, itu adalah tanda bahwa Anda harus mencari tahu apa penyebabnya. 

YesDok Ads

Mengalami rasa bersalah setelah sesi masturbasi juga dapat muncul jika Anda mengalami semacam krisis mental. Rasa bersalah terus-menerus ini yang cenderung mengganggu ketentraman kehidupan harian Anda. 

Pernahkah berujung sakit atau gesekan? 

Masturbasi sejatinya harus membuat seseorang ‘ceria’. Namun, jika sesi tersebut berubah menjadi horor seperti mengalami gesekan atau rasa sakit yang tak dikehendaki, itu bisa jadi cara yang salah. 

“Masturbasi tidak boleh menghasilkan rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam bentuk apa pun. Anda bisa lakukan dengan menggunakan pelumas untuk mengurangi potensi hal yang tidak diinginkan,” peneliti menambahkan.

(Foto: spunout.ie)

YesDok Ads