Sebuah studi baru menunjukkan, diet tinggi protein dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron pada pria.

Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition and Health dan dipimpin oleh ahli gizi Joe Whittaker, menguji kadar testosteron dari 309 pria selama delapan minggu.

Subyek diberi makan diet yang mencakup 35% daging, ikan, dan protein shake. Pada akhir penelitian, kadar testosteron mereka mengalami penurunan rata-rata 37%. 

“Peserta mengalami gejala penurunan testosteron, termasuk disfungsi ereksi, kelelahan, depresi, dan kelemahan otot,” ujar Whittaker, seorang peneliti terapi nutrisi di University of Worcester di Inggris.

Menurut ahli diet terdaftar Erin Coleman, diet 35% protein dari total asupan kalori pria atau dua kali lipat asupan rata-rata untuk pria, dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron. 

Namun, dia percaya, berdasarkan penelitiannya, masih mungkin untuk melihat penurunan testosteron dari makan kurang dari 35% protein.

Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah bahwa penelitian ini hanya melacak subjeknya selama rentang delapan minggu dan tidak memperhitungkan faktor-faktor lain dari gaya hidup subjek yang dapat mempengaruhi kadar testosteron mereka.

Pria yang mengkonsumsi makanan berprotein tinggi untuk menambah berat badan sebenarnya dapat membuat pembentukan otot lebih sulit bagi diri mereka sendiri karena kadar testosteron yang rendah dapat memperlambat kemajuan pembentukan otot pria. 

Testosteron adalah hormon utama yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan otot, menurut Healthline. Sebaliknya, kuncinya adalah mengikuti diet seimbang.