Seksualitas
Dewasa
+1

Tanda Kecanduan Onani dan Cara Mengatasinya

January 09, 2021 | Aqiyu

onani

Onani merupakan perilaku seksual berupa rangsangan untuk mencapai kepuasan seksual tanpa berhubungan intim atau dilakukan sendiri. Di masa pandemi, banyak yang beranggapan bahwa onani menjadi cara paling aman untuk memuaskan hasrat seksual. Disamping itu, onani disebut dapat meminimalisir risiko tertular virus dan penyakit lainnya.

Onani ini normal dilakukan sebagai ekspresi seksual. Meski begitu, onani yang berlebihan bisa menimbulkan kecanduan. Orang yang kecanduan onani dapat terlihat dari tanda-tanda sebagai berikut:

  • Tidak dapat mengontrol dorongan seksual, dengan artian bisa jadi pikiran orang tersebut dipenuhi oleh hal yang bersifat erotis.
  • Selalu terobesesi dengan onani.
  • Tidak percaya diri saat berhubungan seksual dan merasa onani lebih memuaskan.
  • Tidak nyaman dengan kemaluannya akibat gesekan dan tekanan yang sering dilakukan.

Kecanduan onani juga menyebabkan aktivitas sehari-hari menjadi kacau. Sebab, ketidakmampuan untuk menghentikan hasrat untuk melakuka onani dan sulit berkonsentrasi. Bahkan kecanduan ini bisa mendorong seseorang menghabiskan waktu lama untuk menonton video porno.

Efek negatif lainnya akibat kecanduan onani adalah mudahnya terkena iritasi kulit, nyeri dan penis rentan membengkak. Onani juga memengaruhi perkembangan otak, dimana otak hanya mengarah pada kesenangan dan menimbulkan perilaku obsesif kompulsif. Fatalnya lagi, ketergantungan seksual ini berisiko tinggi memicu kanker prostat.

YesDok Ads

Onani juga dapat menyebabkan sensitivitas sensual menurun, disfungsi seksual dan emosi yang mudah meluap. Kecanduan onani juga dapat membuat seseorang membatasi berinteraksi dengan orang lain dan memilih untuk melakukan onani.

Untuk mengatasi masalah ketergantungan tersebut Anda bisa menghindari paparan konten yang dapat merangsang. Dilasir dari Medical News Today, paparan pornografi bisa memicu keinginan untuk melakukan onani lagi dan lagi. Alihkan pikiran dengan melakukan kegiatan yang positif, bersosialisasi dengan orang lain, dan olahraga teratur. Bila cara tersebut tidak dapat mengatasi kecanduan onani, segeralah berkonsultasi pada dokter spesialis.

(Foto: Afrikmag)

YesDok Ads