Pernahkah Anda nonton sebuah film dimana salah satu tokohnya dapat mengenali tanaman liar yang beracun atau tidak? Apa benar Anda bisa menentukan tingkat aman sebuah tanaman hanya dari ciri-ciri tertentu? Menurut beberapa ahli botani, ini mungkin saja, namun Anda harus memelajari aneka ragam morfologi tanaman dari berbagai wilayah untuk dapat memastikannya.
Untuk orang yang sudah tinggal di daerah tertentu dalam waktu yang lama, tentu mereka tahu mana tanaman yang aman untuk dimakan, namun untuk orang awam, dibantu buku panduan pun, kemungkinan untuk salah cukup besar.
Nah, semisal dalam kondisi genting terjebak dalam hutan dan belum makan beberapa hari, apa solusinya? Menurut para pakar survival, ada delapan ciri umum yang menunjukkan ciri tanaman yang tidak aman untuk dikonsumsi.
Mengeluarkan getah putih atau hitam
Kacang, biji atau ubi-ubian yang dilapisi kelopak
Memiliki rasa yang pahit
Terdapat duri atau bulu halus pada daun dan batang tanaman
Daunnya menyerupai daun tanaman wortel, ubi, dill atau peterseli
Batang kayu menghasilkan aroma menyerupai almond
Pucuk menyerupai gandum tapi berwarna merah jambu, ungu atau hitam
Pertumbuhan daun dengan pola tiga daun
Jangan jadikan kedelapan ciri umum ini sebagai cara menentukan beracun atau tidak sebuah tanaman liar, melainkan metode untuk mengeliminasi tanaman dalam pencarian Anda. Ada beberapa tanaman seperti tomat yang batangnya berbulu namun buahnya dapat dikonsumsi. Pepaya, mangga maupun pisang juga mengeluarkan getah putih, namun dapat dimakan, dan ada beberapa tanaman yang mengeluarkan getah bening yang justru beracun.
Walaupun satu bagian tanaman berhasil lolos tes ini, tidak berarti seluruh tanaman tersebut aman untuk dikonsumsi. Tetap disarankan untuk menguji kembali tiap bagian. Ingat juga, bahwa terlalu banyak makan tanaman dapat menyebabkan diare, mual-mual dan kram perut. Oleh karena itu disarankan untuk mencari sumber nutrisi lain selain tanaman, untuk dapat bertahan di alam bebas.
(Foto: healthline.com)
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok