Autophobia adalah jenis fobia yang dialami ketika seseorang merasa ketakutan akan kesendirian dan kesepian. 

Setiap fobia membuat stres dan dapat berdampak negatif pada kehidupan seseorang jika tidak tertangani dengan cepat. Seperti gangguan kecemasan lainnya, autofobia dapat memiliki gejala fisik dan psikologis.

Seperti fobia lainnya, penyebab autofobia tidak selalu jelas. Kondisi ini mungkin terkait dengan trauma sebelumnya atau pengalaman negatif saat sendirian.

Seseorang dengan kondisi ini selalu memerlukan keberadaan orang lain agar mereka merasa aman.

Gejala

Gejala akan berkembang ketika mereka berada di situasi kesendirian. 

Gejalanya berupa:

• Mengalami ketakutan tentang apa yang bisa terjadi saat sendirian
• Merasa terlepas dari tubuh Anda saat sendirian
• Khawatir terlalu berlebihan jika mereka berada di situasi sedang sendiri
• Mengalami gejala fisik seperti berkeringat, gemetar, nyeri dada dan mual
• Perasaan teror yang ekstrem saat sendirian atau dalam situasi di mana Anda bisa berakhir sendiri

Kondisi ini tidak termasuk ke dalam diagnosis resmi untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mental melainkan kategori phobia spesifik, yaitu ketakutan atau kecemasan tentang objek atau situasi tertentu.

Pengobatan

Perawatan untuk autophobia sama dengan perawatan untuk fobia lainnya. Pengobatan dapat mencakup:

Obat-obatan medis

Dalam kebanyakan kasus, psikoterapi secara signifikan dapat mengatasi kondisi ini. Namun, terkadang pengobatan medis dalam membantu mengurangi gejala seseorang sehingga mereka dapat pulih melalui psikoterapi.

Terapi eksposur

Jenis terapi ini sama dengan terapi perilaku. Terapi ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan ketakutan secara keseluruhan.

Terapi kognitif perilaku

Terapi kognitif perilaku atau CBT (Cognitive Behavioral Therapy) ini dapat membantu seseorang dalam melatih pola pikir dan berfokus terhadap meminimalisir rasa cemas.

(foto: Freepik/doidam10)