#who

Artikel Terbaru

+1

6 ALASAN MENGAPA ANAK MENGALAMI STUNTING

Sobat Yesdok, stunting juga dikenal sebagai pertumbuhan terhambat, adalah masalah kesehatan internasional yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Laporan UNICEF menyatakan bahwa Indonesia juga menghadapi masalah stunting yang serius. Berdasarkan data dari UNICEF, Journal of Food and Nutrition, dan Public Health Nutrition, berikut enam alasan mengapa anak-anak mengalami stunting dalam artikel ini.

+1

MADONNNA-WHORE COMPLEX, SIMAK DAMPAKNYA YUK!

Sobat Yesdok, tahukah anda bahwa dalam menjalani kehidupan dan memilih pasangan, seorang pria cenderung berpandangan secara dualisme atau memiliki standar ganda. Konteks ini mengarah dalam hubungan asmara dan pernikahan yang akan dijalankan. Pasalnya, pria memandang wanita dalam dua kategori yakni wanita eksklusif dan wanita untuk bersenang-senang dalam hidupnya. Kondisi ini dikenal sebagai madonna-whore complex.

+1

MADONNA-WHORE COMPLEX: SUKA SELINGKUH, ISTRI HANYA DIANGGAP PENCAPAIAN

Sobat Yesdok, tahukah anda bahwa dalam menjalani kehidupan dan memilih pasangan, seorang pria cenderung berpandangan secara dualisme atau memiliki standar ganda. Konteks ini mengarah dalam hubungan asmara dan pernikahan yang akan dijalankan. Pasalnya, pria memandang wanita dalam dua kategori yakni wanita eksklusif dan wanita untuk bersenang-senang dalam hidupnya. Kondisi ini dikenal sebagai madonna-whore complex.

+1

Menyerang Ginjal, Virus Langya Sebabkan Angka Kematian yang Tinggi

Kini muncul kembali virus baru Bernama Langya yang ditemukan di China. Virus Langya pertama kali ditemukan pada sampel swab tenggorokan pasien demam. Pasien tersebut diketahui memiliki riwayat kontak dengan hewan dalam beberapa waktu belakangan. Virus Langya ini termasuk virus yang dapat menular dari hewan ke manusia. Tak heran di awal kemunculannya, virus Langya memakan banyak korban dan disebut memiliki angka kematian yang tinggi.

+1

WHO Peringatkan Bahaya Mematikan Virus Marburg yang Terjadi di Ghana

Ketika pandemi COVID-19 belum juga usai, sebuah wabah yang kemungkinan mematikan terjadi di Ghana. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wabah tersebut disebabkan oleh virus Marburg, yang mana memiliki gejala seperti diare, demam, mual, dan muntah, yang dapat menyebabkan kematian.

+1

WHO: Wabah Virus Monkeypox dapat Dicegah

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), monkeypox atau cacar monyet dapat dapat muncul di negara-negara di luar Afrika di mana virus biasanya tidak terdeteksi. Lebih lanjut menurut WHO, ini adalah situasi yang dapat dikendalikan.

+1

WHO: Belum Ada Bukti Kuat Vaksin Dosis Keempat Bermanfaat

Karena dosis vaksin COVID-19 keempat telah mulai diluncurkan di lebih banyak negara, masih ada keraguan apakah suntikan ini benar diperlukan atau tidak. Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih skeptis tentang rekomendasi vaksin dosis keempat.

+1

Kapan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir? Ini Kata WHO

Pandemi Covid-19 pertama kali terdeteksi pada tahun 2019 akhir. Itu berarti tahun ini memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19 melanda hampir di seluruh dunia. Beberapa negara telah mencabut batasan protokol kesehatan Covid-19 dan menyatakan pandemi Covid-19 berakhir. Bahkan terdengar wacana pandemi akan bergeser menjadi endemi. Apakah pandemi Covid-19 sudah benar-benar tidak ada?

+1

WHO: Anak-anak dan Remaja Belum Memerlukan Vaksin Booster

Menurut laporan dari WHO, saat ini anak-anak dan remaja yang sehat belum memerlukan vaksin booster, sebagaimana yang diwajibkan bagi para lansia.

+1

WHO: Omicron Bisa Berbahaya untuk Orang-orang Ini

Varian Omicron dari COVID-19 adalah "virus berbahaya" terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi, menurut direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

+1

WHO Peringatkan Dampak Negatif dari Work From Home Bagi Kesehatan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan dampak negatif dari bekerja dari rumah (work from home) yang tengah berlangsung di tengah pandemi seperti sekarang ini. 

+1

WHO: Remaja dan Anak-anak Belum Memerlukan Vaksin Booster

Saat ini belum ada bukti bahwa anak-anak dan remaja yang sehat memerlukan dosis vaksin COVID-19 yang lebih banyak, kata kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan.

+1

WHO Peringatkan untuk Tidak Menganggap Enteng Varian Omicron

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan agar tidak menganggap remeh Omicron sebagai varian ringan. Sebab varian ini juga telah menyebabkan kematian di seluruh dunia.

+1

WHO Targetkan Pandemi COVID-19 Selesai Tahun 2022, Ini Syaratnya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka optimis pandemi virus corona akan dikalahkan pada 2022, asalkan negara-negara bekerja sama untuk menahan penyebarannya.

+1

WHO: Kombinasi Delta dan Omicron Bisa Sebabkan Tsunami COVID-19

Kombinasi varian Delta dan Omicron berpotensi mendorong tsunami berbahaya dari kasus COVID-19, kata kepala WHO, Dr. Tedros Adhanom.

+1

Cegah Penyebaran Omicron, WHO Imbau Masyarakat Tunda Liburan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengimbau orang-orang untuk membatalkan beberapa rencana liburan akhir tahun mereka untuk melindungi kesehatan, karena varian Omicron menyebar secara global.

+1

WHO Peringatkan Omicron Menyebar dengan Cepat

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa varian virus corona baru, Omicron menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, 

+1

WHO: Vaksin yang Ada Masih Bekerja dengan Baik Melawan Omicron

Pejabat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, vaksin yang ada masih dapat bekerja dengan baik melindungi orang yang tertular varian Omicron dari gejala COVID-19 yang parah.

+1

Ini yang Membuat WHO Menetapkan Omicron Sebagai Varian yang Mengkhawatirkan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa mutasi Sars-CoV-2 B.1.1.529, yang diperkirakan muncul di Afrika bagian selatan, akan ditetapkan sebagai varian perhatian bernama omicron. 

+1

WHO: Omicron Varian Baru Covid-19

Meski sudah melakukan vaksinasi, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada. Apalagi saat ini dikabarkan muncul varian baru Covid-19 bernama Omicron. Omicron sudah terdeteksi di beberapa negara sejak ditemukan pertama kali di Benua Afrika.