#polusi udara

Virus corona yang menyerang hampir di seluruh negera menjadi pandemi. Hal ini membuat beberapa negara melakukan lockdown atau karantina suatau wilayah guna memutus penyebaran virus yang berasal dari Wuhan. Meski pun lockdown yang dilakukan berdampak negatif pada ekonomi sebuah negara, namun juga terdapat dampak positifnya.

Wabah virus corona masih terjadi dan menyebabkan banyak ketakutan. Tidak sedikit orang yang menghindari berpergian ke tempat-tempat ramai dan memilih berdiam diri dalam rumah.

Bagi masyarakat yang tinggal di area perkotaan, menghirup udara yang dipenuhi polusi sudah menjadi konsumsi harian. Padahal, polutan yang terhirup masuk ke paru-paru dapat menyebabkan kerusakan serius pada saluran pernapasan.

Para peneliti menemukan alasan mengejutkan bahwa beberapa orang mengalami rambut rontok meskipun mereka sehat. Paparan polusi udara disebut menjadi biang keladi yang menyebabkan rambut rontok.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kantor menjadi tempat bertebarnya gosip. Tapi tidak hanya mereka yang saling bergunjing, karyawan yang paling baik sekalipun ternyata bisa “mencemari” kantor.

Beberapa hari belakangan ini, warganet kerap diributkan dengan udara Jakarta yang sangat kotor, bahkan menjadi kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia. Ini jelas membuat kebutuhan akan udara bersih menjadi satu hal mewah yang sulit dimiliki warga ibu kota saat ini.

Tahukah Anda bahwa polusi udara yang ada di sekitar kita dapat menyebabkan risiko penyakit neurologis yang berbahaya, seperti Parkinson dan Alzheimer?!

Sebuah studi baru menemukan fakta bahwa polusi udara tidak hanya menyebabkan masalah pernapasan. tetapi juga memberikan dampak buruk pada kesuburan perempuan. Para peneliti menemukan bahwa paparan konstan daro udara yang tercemar juga meningkatkan risiko kanker dan gangguan kardiovaskular lainnya.