Sobat Yesdok, Kista adalah kondisi yang umum di tubuh manusia yang dapat muncul di berbagai organ atau jaringan. Meskipun sebagian besar kista tidak kanker dan tidak menimbulkan gejala, penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda yang mungkin menunjukkan adanya kista. 

Sobat Yesdok, Kista adalah kondisi yang umum terjadi di tubuh manusia dan biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa kista bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan memerlukan perawatan medis yang lebih intensif. 

Sobat YesDok, pernahkah anda melihat seseorang yang memiliki bulu di tangan atau di kakinya tumbuh dengan banyak dan cenderung lebat. Hal ini  biasanya umum jika terjadi pada laki-laki karena hormon androgen pada pria cenderung lebih tinggi dari pada wanita. 

Penyakit kista ovarium terjadi ketika cairan menumpuk di dalam selaput tipis dalam ovarium. Ukurannya bisa berkisar dari kecil seperti kacang, hingga lebih besar dari buah jeruk.

Kanker ovarium mengancam perempuan di dunia. Minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker ovarium, dibandingkan kanker payudara ataupun kanker serviks yang termasuk kanker pada perempuan, menjadi salah satu penghambat upaya deteksi dini dan pencegahan lebih awal.

Endometriosis merupakan kondisi medis dimana jaringan yang memiliki kemiripan dengan lapisan rahim yang tumbuh di tempat lain, seperti ovarium dan saluran tuba. Kondisi ini dapat memengaruhi wanita dari segala usia termasuk anak remaja. 

Kista ovarium terjadi ketika ada cairan menumpuk dalam membran tipis di ovarium. Ukurannya berkisar dari sekecil kacang polong hingga lebih besar dari buah jeruk. Bagaimana gejala kista ovarium yang bisa kita kenali?

Sindrom polikistik ovarium atau yang sering disebut PCOS adalah penyakit yang terjadi ketika ovum atau sel telur yang dimiliki perempuan tidak berkembang secara normal, akibat ketidakseimbangan hormon. Konsumsi gula berlebih disebut menjadi salah satu penyebab PCOS, benarkah demikian?

Sindrom ovarium polikistik atau sering disebut dengan PCOS merupakan kondisi medis terkait dengan gangguan hormon yang kerap dialami pada wanita dalam masa-masa reproduksi. 

Berdasarkan data terakhir dari Global Burden of Cancer Study (Globocan), pada tahun 2020 Indonesia mencatat 14.896 kasus baru kanker ovarium. Hal tersebut membuat kanker ovarium menempati urutan lima teratas dari kanker yang khusus terjadi pada perempuan. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa satu dari 78 wanita berisiko menderita kanker ovarium dalam hidup mereka.

Cadangan ovarium atau ovarium reserve mengacu pada jumlah dan kualitas sel telur seorang wanita, yang sangat erat kaitannya dengan potensi reproduksi. Potensi reproduksi adalah kemampuan seorang perempuan untuk dapat menghasilkan setidaknya satu sel telur sehat yang siap dibuahi. 

Sindrom ovarium polikistik atau yang juga dikenal dengan PCOS adalah suatu kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan masalah metabolisme.

Minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker ovarium, dibandingkan kanker payudara ataupun kanker serviks yang termasuk kanker pada perempuan, menjadi salah satu penghambat upaya pencegahan dan pendeteksian dini kanker Ovarium.

Sindrom polikistik ovarium atau yang dikenal dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan gangguan hormon dan metabolisme yang terjadi pada wanita di masa subur.

Kanker ovarium bisa menyerang setiap wanita. Bahkan jika penyakit ini menyerang jarang diketahui dari awal karena terkadang gejala yang muncul biasa saja. Karena kanker ovarium tidak terdeteksi sampai telah menjalar ke perut dan panggul.

Masalah yang dapat terjadi pada ovarium wanita sangatlah beragam. Salah satunya adalah sindrom hiperstimulasi ovarium (ovarium hyperstimulation syndrome atau OHSS). Di Indonesia, sindrom hiperstimulasi ovarium sendiri memang termasuk komplikasi yang langka.