Meskipun disarankan untuk tetap 'di rumah aja' selama masa pandemi, namun pemberian imunisasi bagi anak jangan sampai terlewat. 

Selain memastikan asupan nutrisi bagi si kecil, aktivitas fisik secara rutin pun menjadi salah satu kunci dalam menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi seperti sekarang ini.

Saat ini kita masih berada dalam situasi pandemi COVID-19 yang belum jelas kapan akan berakhir. Kasus baru pun masih terus bertambah di berbagai belahan dunia. 

Tren olahraga bersepeda kembali ramai digandrungi, karena banyak orang mulai jenuh berdiam diri dirumah ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan. 

Di era new normal ini, tak hanya kesehatan fisik dan mental kita saja yang harus dijaga. Kesehatan mental dan fisik orangtua kita pun harus lebih diperhatikan. Bagaimana bentuk dukungan kita demi menjaga orangtua tetap sehat?

Masa New normal adalah kondisi ketika kebiasaan lama digantikan dengan yang baru. Kebiasaan baru itu didasari protokol kesehatan, seperti mengenakan masker ke jika keluar rumah, menjaga jarak dan menerapkan etika bersin dan batuk. 

Menjalani masa transisi new normal saat ini bagi anak-anak Indonesia bukanlah hal yang mudah. Apalagi data resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada anak 0-17 tahun per 18 Mei 2020, menyebutkan 584 anak dinyatakan positif mengidap Covid-19 dan 14 anak di antaranya meninggal dunia. 

Memasuki masa new normal, sebagian dari kita akan memulai lagi aktivitas harian secara terbatas. Tentu saja dengan konsisten menerapkan protokol kesehatan yang sudah digaungkan yaitu selalu memakai masker, rajin mencuci tangan, tidak menyentuh area wajah, menjaga jarak, dan isolasi diri bila merasa tidak fit.

Sudah hampir empat bulan lamanya hidup kita diganggu dengan serangan dari Covid-19. Dan nampaknya, sampai vaksin belum benar-benar ditemukan dan teruji efektif pada manusia, kita harus hidup berdampingan dengan virus mematikan ini lebih lama.

Belum ditemukannya vaksin untuk menyembuhkan orang yang positif terpapar virus corona, memaksa orang-orang diseluruh dunia untuk melakukan karantina hingga lockdown. Namun seiring berjalannya waktu, banyak negara dengan angka terinfeksi masih tinggi telah melonggarkan lockdown, termasuk Indonesia.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk memutus rantai penyebaran coronavirus secara tidak langsung telah mengubah hidup kita dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya. 

Update terkini mengenai virus corona per tanggal 5 Juni 2020 tercatat sebanyak 28.233 orang yang terkonfirmasi, 18.129 orang yang dirawat, 1.698 orang yang meninggal dan 8.406 orang yang dinyatakan sembuh. Meski angka kesembuhan lebih tinggi dibandingkan dengan kasus meninggal dunia, orang yang terinfeksi pun tetap bertambah.

Walaupun angka kasus kejadian Coronavirus (Covid-19) belum menunjukkan angka penurunan yang siginifikan, Indonesia terutama di berbagai daerah akan mengakhiri penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sudah siap menerapkan aturan new normal. 

Meski sudah berlalu selama beberapa bulan, pandemi Covid-19 belum juga hilang. Kasus positif di Indonesia terus meningkat, membuat banyak orang harus bertahan lebih lama lagi di rumah. Namun, pemerintah sudah mulai menggagas protokol new normal atau kenormalan baru agar masyarakat bisa kembali beraktivitas di luar rumah dan kembali menggerakkan roda perekonomian yang mandek selama pandemi Covid-19.

Beberapa waktu lalu, pemerintah mengumumkan bahwa Indonesia akan memasuki periode new normal. New normal juga sudah dilakukan oleh beberapa negara yang kurva penularan virus corona telah menurun. Pelaksaan new normal ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mempertahankan roda perekenomian. Namun tetap dengan memprioritaskan kesehatan masyarakat.

Virus corona masih menjadi momok menakutkan. Meski angka kesembuhan terus meningkat, namun rantai penyebaran virus ini belum juga berakhir. Dengan mempertimbangkan beberapa hal, pemerintah mengumumkan kehidupan new normal. Dimana masyarakat hidup berdampingan dengan virus corona.