Sobat Yesdok, tahukah anda bahwa anyang-anyangan, atau oliguria, adalah kondisi di mana produksi urine tubuh sangat rendah. Jumlah urine yang dihasilkan oleh seseorang yang menderita oliguria biasanya kurang dari 500 milliliter per hari. Anyang-anyangan adalah kondisi yang memiliki banyak penyebab, dan penting untuk memahaminya karena dapat menjadi gejala dari masalah kesehatan yang serius.

Sobat Yesdok, anda perlu tahu bahwa Istilah kencing manis biasanya digunakan untuk menyebut diabetes mellitus, sebuah kondisi medis kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat membuat jumlah insulin yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin tersebut secara efektif. Pankreas menghasilkan hormon insulin, yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah tubuh.

Sobat Yesdok, anda perlu tahu bahwa Istilah kencing manis biasanya digunakan untuk menyebut diabetes mellitus, sebuah kondisi medis kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat membuat jumlah insulin yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin tersebut secara efektif. Pankreas menghasilkan hormon insulin, yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah tubuh.

Sobat YesDok pernahkah anda saat buang air kecil melihat urine anda tiba-tiba berbusa seperti air soda. Hal ini jadi membuat anda bertanya-tanya apakah hal ini merupakan gejala dari sebuah penyakit yang kronis atau hanya kebetulan saja.  

Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang menahan buang air kecil. Bila menahan kencing secara teratur atau dalam jangka waktu yang lama dapat berdampak buruk pada kesehatan dan akan ada penyakit akibat menahan kencing yang mengintai. Berikut ini deretan penyakit yang mengintai Anda jika terlalu sering menahan kencing:

Apakah Anda pernah merasa buang air kecil yang tidak tuntas? Ini bisa jadi sangat membuat tidak nyaman, karena Anda jadi harus bolak-balik ke toilet untuk benar-benar menuntaskan buang air kecil Anda. Tapi, apa penyebab buang air kecil tidak tuntas ini?

Penyakit gonore atau kencing bernanah merupakan infeksi bakteri menular seksual yang jika tidak diobati dapat berpengaruh pada infertilitas atau ketidaksuburan. Gonore ini dapat dialami oleh siapapun baik wanita maupun pria. Yuk simak apa saja penyebab gonore dan gejalanya.

Memasuki musim hujan, suhu di sekitar pun mulai akan menurun. Bagi Anda yang beraktivitas di ruang ber-AC, maka Anda mungkin akan sering merasa kedinginan, terlebih di kala hujan sedang turun. Di saat-saat dingin seperti ini, biasanya frekuensi buang air kecil juga akan meningkat. Kenapa cuaca dingin bikin sering kencing?

Pernahkah Anda merasakan kencing terasa panas? Kondisi ini dikenal dengan disuria dalam istilah medis. Kencing terasa panas digambarkan sebagai kondisi ketidaknyamanan saat buang air kecil, kencing bisa terasa panas, nyeri, perih, sedikit-sedikit, dan bahkan tidak tuntas.

Gonore atau biasa dikenal juga sebagai kencing nanah, adalah penyakit menular seksual (PMS) yang umum. Anda bisa mendapatkan kencing nanah akibat berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi.

Perubahan yang terjadi pada bayi menjadi perhatian khusus bagi orang tua, terutama orang tua yang baru memiliki anak. Dikhawatirkan perubahan tersebut menandakan adanya masalah pada kesehatan bayi. Salah satunya adalah perubahan warna urine yang sering kali jarang disadari oleh orang tua. Lalu, bagaimana warna urine bayi yang normal? Apakah sama dengan orang dewasa?

Pernah mendengar kencing bernanah atau gonore? Penyakit ini termasuk penyakit menular seksual yang harus diwaspadai. Biasanya gonore menyerang bagian saluran kemih, dubur, tenggorokan dan mata. Pada wanita gonore juga bisa menyerang serviks atau leher rahim. Lalu apa penyebab kencing nanah ini bisa terjadi.

Beberapa orang mungkin menyadari mereka mengalami urine atau kencing berbusa. Ini bukan menjadi kondisi yang serius, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika kencing berbusa disertai dengan gejala lain seperti tubuh membengkak dan kencing berdarah, maka Anda mungkin patut waspada.

Bau kencing atau urin Anda dapat bervariasi dari hari ke hari, atau bahkan dari pagi hingga malam. 

Saat sedang sibuk, atau di tengah-tengah menonton film yang seru, kebanyakan orang mengabaikan banyak hal, termasuk keinginan untuk buang air kecil.

Kadang, saking sibuknya kita bekerja, kita enggan beranjak dari meja kerja bahkan untuk buang air kecil sekalipun. Ini menjadi kebiasaan banyak orang yang sebenarnya tidak baik, karena bisa menyebabkan terjadinya penyakit!

Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah yang diberikan bagi diabetes sebagai “ibu dari segala penyakit”. Diabetes yang merupakan penyakit karena kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan berbagai kerusakan organ secara perlahan. Serangkaian penyakit seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, hingga berbagai kerusakan saraf dan pembuluh darah seakan menjadi momok bagi penderita diabetes. 

Masalah terkait prostat menjadi momok tersendiri bagi kaum adam. Masalah prostat seolah-olah menjadi masalah kesehatan yang pasti datang di kala usia lanjut. Memang tidak dipungkiri faktor proses degeneratif (penuaan) menjadi salah satu penyebab yang tidak bisa dihiindari. Masalah terkait prostat sendiri bisa beragam, dari peradangan akibat infeksi yang biasa disebut prostatitis, tumor jinak prostat atau sering disebut BPH (Benign Prostat Hyperplasia, hingga ancaman kanker prostat. Secara teoritis kanker prostat memang dipengaruhi faktor genetik, namun penting bagi kita untuk selalu melakukan deteksi dini atau skrining terkait masalah prostat yang mungkin bisa muncul. 

Diabetes melitus (DM) saat ini menjadi salah satu ancaman kesehatan global. Berdasarkan penyebabnya, DM dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM Gestational dan DM tipe lain. Berbagai penelitian epidemiologi menunjukan adanya kecenderungan peningkatan angka insidensi dan prevalensi diabetes melitus tipe 2 di berbagai penjuru dunia. 

Diabetes sering disebut sebagai ibu dari banyak penyakit. Tentunya hal ini didasarkan bahwa akibat dari diabetes dapat menyerang hampir sebagian besar organ di tubuh manusia. Banyak yang sekedar menduga-duga karena keluhan luka yang tak kunjung sembuh atau sering mengantuk berlebihan pasca makan. Secara medis tentunya harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut baik dari gejala maupun pemeriksaan laboratorium. Berikut hal-hal harus diperhatikan yang dapat membantu anda mengetahui apakah anda terkena penyakit diabetes.