Sobat Yesdok, mengendalikan emosi adalah keterampilan penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang sehat dan bahagia. Meskipun emosi dapat menjadi sangat kuat dan sulit untuk dikendalikan, anda dapat belajar mengelola emosi dengan lebih baik dengan praktik yang tepat. 

Sobat Yesdok, sebagai orang tua, penting untuk memahami bahwa anak-anak mungkin sangat sensitif secara emosional. Anak-anak ini lebih mudah terpengaruh oleh energi dan perasaan di sekitar mereka karena mereka adalah "penyerap emosi". Langkah penting untuk membantu anak mengelola emosinya dengan baik adalah mengidentifikasi tanda-tanda ini. 

Sobat Yesdok, meskipun emosi negatif adalah sesuatu yang alami bagi manusia, penting untuk belajar bagaimana mengelolanya agar tidak mengganggu kesehatan mental dan fisik kita. 

Sobat Yesdok, pernahkah anda merasakan kondisi mati rasa? secara psikologis, kondisi ini menyebabkan ketidakmampuan untuk merasakan atau mengekspresikan emosi, yang bisa menjadi pengalaman yang sulit dan menghancurkan. Beberapa orang mungkin mengalami kondisi ini sebagai reaksi terhadap trauma, stres berlebihan, atau gangguan mental. 

Sobat Yesdok, kecerdasan emosional sangat penting untuk membantu anak-anak memahami orang lain, mengelola perasaan mereka, dan berinteraksi dengan lingkungan mereka. Kecerdasan emosional anak bukan hanya tanggung jawab sekolah, orang tua juga bertanggung jawab. Untuk membantu ibu membimbing anak mereka untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik, berikut adalah delapan saran yang dapat diterapkan.

Sobat Yesdok, penyalahgunaan emosional, juga dikenal sebagai penyalahgunaan emosional, adalah jenis kekerasan yang seringkali tidak terlihat secara fisik, tetapi dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional seseorang. 

Sobat Yesdok, anda pasti pernah merasakan emosional yang tersembunyi sehingga menjadi tantangan bagi mereka yang mengalaminya dan orang-orang di sekitar mereka. Emosi negatif seperti kemarahan, kekecewaan, dan dendam dapat membahayakan kesehatan mental dan hubungan interpersonal jika tidak dikontrol dan digunakan dengan benar. Artikel ini akan membahas delapan sinyal yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin sedang memendam emosi.

Sobat Yesdok, menetapkan batasan dalam kehidupan adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan secara umum. Batasan yang tepat dapat membantu melindungi diri dari stres berlebihan, mengatur energi, dan membangun hubungan yang sehat. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima batasan yang dapat membuat hidup lebih nyaman dan aman, berdasarkan sumber-sumber yang memberikan wawasan berharga.

Sobat YesDok, pernahkah anda menyimpan perasaan adiksi terhadap sesuatu, seperti mendambakan kehadiran seseorang yang telah pergi dari hidup anda, berusaha untuk melakukan self harm dengan cutting kulit lengan, ataupun adiksi terhadap rokok, alkohol bahkan lebih parah kecanduan obat tidur ataupun obat terlarang. 

Sobat YesDok, pernahkah anda mengalami kesedihan yang mendalam dan berlarut-larut akibat ditinggal pergi meninggal oleh keluarga ataupun seseorang yang sangat berarti dalam hidup anda? Kesedihan ini diistilahkan dengan prolonged grief, kondisi ini menimbulkan trauma dalam diri anda sehingga memperburuk kondisi kesehatan mental dan fisik anda. 

Sobat YesDok, pernahkah anda berhadapan dengan seseorang yang mengalami mati rasa secara emosional? Dirinya tidak dapat merasakan dan mendefinisikan perasaan yang sedang ia alami. 

Sobat YesDok, kecerdasan dan daya konsentrasi anak dapat ditingkatkan sejak dini, melalui kebiasaan dan rutinitas yang dilatih oleh orang tua sejak kecil. Hal ini dapat membantunya dalam proses belajar dan penalaran yang lebih cepat di masa depan.

Sobat YesDok, pasti sangat lelah berinteraksi seseorang yang labil, anda pasti punya teman dan kerabat yang sering bimbang dan tidak konsisten. Selain hal tersebut merugikan dirinya, kelabilan nya juga dapat merugikan orang disekitarnya, seperti dirinya yang mudah dihasut dan tidak disiplin.

Sobat YesDok, apakah anda pernah melihat seseorang yang dikekang ataupun diperlakukan secara posesif oleh pasangannya? Tentunya hal ini tidak boleh di normalisasi, karena dapat berakibat buruk bagi psikologis seseorang. 

Sobat YesDok, pernahkah anda mendengar istilah hts atau hubungan tanpa status? Situasi ini menjadi trend dan sering terjadi dalam menjalin hubungan asmara dengan seseorang.  

Sobat YesDok, pernahkah anda membayangkan keburukan-keburukan yang akan terjadi di masa depan, jika memutuskan untuk menikah ataupun memiliki keturunan? Pikiran-pikiran negatif dan rasa khawatir tersebut terus muncul saat anda diajak komitmen oleh seseorang yang anda cintai sekalipun.

Sobat YesDok, pernahkah anda merasa sangat kelelahan menjalani aktivitas sehari-hari? Meskipun telah memaksimalkan waktu tidur, tetap saja rasa penat terus menghampiri diri anda.  

Sobat YesDok, apakah anda pernah melihat anak yang sangat aktif dan penasaran dengan segala hal? Tentunya anda akan mengira kondisi tersebut adalah normal dialami oleh anak-anak, apalagi dalam usia tumbuh dan berkembang.

Sobat YesDok, pernahkah anda mengalami perasaan yang berubah-ubah dalam beberapa waktu yang berjangka. Terkadang anda bisa merasa sangat riang di Minggu ini, namun di Minggu depan bisa merasa sangat hampa. 

Sobat YesDok, apakah saat ini anda sedang menjalin hubungan asmara ? tentunya memiliki seseorang yang dapat memberikan kenyamanan dan berbagi keluh kesah bersama adalah suatu hal yang wajib untuk disyukuri.