Masyarakat umum di Indonesia kini sudah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 Booster kedua. Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi sekaligus meningkatkan proteksi masyarakat Indonesia dari COVID-19.

Lonjakan kasus COVID-19 saat ini ditengarai berasal dari pasien yang terkena virus terbaru covid XBB. Sebagian dari pasien adalah mereka yang belum menerima dosis ketiga atau vaksin booster.

Vaksin booster diharuskan setelah seseorang melakukan vaksinasi tahap ke-2. Kegunaan vaksin booster adalah memberikan perlindungan tambahan setelah efek dari vaksin awal dan ke-2 mulai berkurang.

Vaksin booster adalah vaksinasi COVID-19 yang dapat membantu mempertahankan serta meningkatkan kekebalan protektif pada seseorang setelah mereka mendapatkan vaksinasi primer. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia, menempati urutan keempat setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. 

Banyak negara yang telah melakukan vaksinasi booster terutama saat dominasi varian Omicron ini berlangsung. 

Covid-19 belum juga berakhir, saat ini kondisi di Indonesia masih berstatus pandemic meski beberapa wacana pemerintah akan mengubahnya menjadi endemic. Melihat masih ada kasus positif di Indonesia dan kemungkinan munculnya varian baru, Indonesia tetap melakukan vaksinasi yang kini sudah mencapai dosis ke-3. Lalu, kapan Indonesia akan melakukan vaksinasi Covid-19 dosis ke-4?

Perusahaan produsen vaksin, Pfizer membagikan hasil yang menjanjikan mengenai dosis booster COVID-19 untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun. 

Anda masih galau untuk menyusui saat bulan puasa? Meski ibu menyusui memiliki kelonggaran untuk tidak berpuasa sementara waktu, namun bagi ibu yang ingin menyusui sambil berpuasa juga tidak apa-apa. Karena sebenarnya puasa tidak memengaruhi produksi ASI.

Orang mungkin mengalami beberapa efek samping setelah menerima suntikan booster mereka. Setelah mendapatkan vaksin seri utama, beberapa gejala masih mungkin muncul karena ini adalah sinyal dari tubuh bahwa ia sedang membangun perlindungan terhadap COVID-19.

Jenis vaksin Booster untuk Covid-19 resmi ditambahkan oleh pemerintah pada 28 Februari 2022. Pemerintah telah menetapkan vaksin Sinopharm sebagai regimen baru vaksin booster. Kini tersedia enam jenis vaksin booster Covid-19 yang bisa dipakai untuk booster.

Menurut laporan dari WHO, saat ini anak-anak dan remaja yang sehat belum memerlukan vaksin booster, sebagaimana yang diwajibkan bagi para lansia.

Pemerintah telah mengumumkan kebijakan baru mengenai vaksin booster untuk lansia yang berusia diatas 60 tahun dan masyarakat umum. Jarak untuk vaksin booster pasca menerima vaksinasi lengkap atau dosis kedua hanyalah tiga bulan. Sebelumnya, aturan mengenai vaksinasi booster ini bisa diterima setelah enam bulan penyuntikan vaksin primer atau lengkap.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) menerbitkan sebuah laporan yang merinci berapa lama suntikan booster COVID-19 dapat memberikan kekebalan. Laporan menemukan bahwa efek kekebalan ini bertahan sekitar empat bulan. 

Beberapa waktu lalu kasus Covid-19 sempat melandai, namun akhir-akhir ini kasus Covid-19 kembali melonjak akibat munculnya varian Omicron. Penyebarannya yang terbilang cepat, membuat masyarakat khawatir termasuk ibu hamil. Untuk mendapatkan perlindungan, semua diwajibkan mendapatkan vaksinasi lengkap serta vaksin booster. Ibu hamil yang akan mendapatkan vaksin booster harus memperhatikan beberapa hal.

Pemerintah mulai memfokuskan vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin AstraZeneca pada tiga bulan pertama, semenjak vaksin tersebut sudah bisa digunakan sebagai vaksin booster.

Kasus corona di Indonesia belum juga surut. Apalagi semakin kesini, semakin banyak varian yang bermunculan. Salah satunya adalah varian Omicron yang membuat resah masyarakat. Untuk menekan angka kasus positif Covid-19, vaksinasi terus dikerahkan termasuk vaksin booster.

Studi baru menunjukkan, dosis booster dari vaksin Pfizer dan Moderna menawarkan perlindungan yang lebih baik untuk menghindari rawat inap karena terpapar varian COVID-19.

Setelah enam bulan penyuntikan dosis primer atau dosis lengkap, akan terjadi penurunan antibodi untuk Covid-19, sehingga vaksin booster diperlukan untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.

Saat ini belum ada bukti bahwa anak-anak dan remaja yang sehat memerlukan dosis vaksin COVID-19 yang lebih banyak, kata kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan.