Susu Sapi Masih Terbaik untuk Dikonsumsi

March 30, 2019 | Iman

Saat ini tidak sedikit anak yang mengalami alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai factor seperti gentik, gaya hidup dan lingkungan. Jika anak alergi susu sapi, Susu berbahan almond, beras, kedelai dan santan kelapa sawit semuanya bisa menawarkan alternatif bebas laktosa pada susu sapi, namun penelitian baru menunjukkan bahwa susu sapi tetap merupakan pilihan yang paling bergizi.

 

Temuan ini berasal dari analisis Kanada yang menilai nilai gizi satu porsi dari empat susu tanaman nabati tersebut masih kurang atau tidak memiliki kepadatan  nutrisi yang lengkap dibanding susu yang berasal dari sapi. "Kami berpikir bahwa peninjauan itu sudah terlambat dalam memahami informasi nutrisi dari berbagai susu nabati," jelas penulis studi, Sai Kranthi Kumar Vanga yang merupakan kandidat Ph.D di Departemen Teknik Bioresource Fakultas Ilmu Pertanian dan lingkungan di McGill University, Quebec, seperti dilansir laman WebMD.

 

“Secara nutrisi, susu sapi masih merupakan minuman terbaik yang memiliki profil seimbang, dan saya cukupterkejut bahwa banyak susu ini tidak memiliki kepadatan gizi susu sapi, baik dari segi nutrisi mikro dan makro,"kata Vanga. Menurutnya, Susu sapi dikemas dengan protein dan nutrisi penting lainnya, termasuk lemak dan karbohidrat. Susu sapi juga mengandung beberapa sifat antimikroba, dan telah terbukti membantu bayi melawan demam dan infeksi pernafasan.

Tapi para peneliti juga mengakui bahwa susu sapi memang terkadangmeningkatkan masalah kesehatan. Ini dapat membawa patogen berbahaya, termasuk salmonella dan E. coli, dan banyak bayi dan anak-anak alergi terhadapnya, meskipun beberapa di antaranya mampu mengatasi alergi mereka.

Untuk membandingkan pro dan kontra gizi, para peneliti meninjau beberapa lusin studi, mengumpulkan data nutrisi dari database A.S. Department of Agriculture (USDA) dan menganalisis pelabelan nutrisi dari produk susu "tanpa susu" tanpa pemanis yang tersedia secara komersial.Tim menyimpulkan bahwa meski santan rendah kalori dan mendapat nilai bagus untuk rasa, ia menawarkan protein nol kepada konsumen dan mengandung lemak jenuh.

YesDok Ads

“Demikian juga dengan susu almond yangrendah kalori dan diberi nilai tinggi untuk rasa, susu berbahan almond inimenyediakan berbagai lemak, karbohidrat dan protein yang sebanding dengan susu sapi. Namun, ini menimbulkan masalah potensial bagi mereka yang alergi kacang,” terang Vanga.

Sementara itu susu kedelai dianggap kurang dalam rasa dan menimbulkan masalah potensial bagi mereka yang memiliki alergi kedelai. “Tapi susu kedelaiternyata kaya akan protein, sekaligus menawarkan keseimbangan lemak dan karbohidrat serupa dengan susu sapi, susu kedelai adalah yang paling dekat dalam hal nutrisi pada susu sapi,” ucap Vanga.

Ia juga menambahkan bahwa susu berbasisnabati tidak memiliki profil nutrisi serupa seperti susu sapi dan tidak boleh dipandang seperti pengganti langsung, seperti yang banyak orang bayangkan saat ini.

Pendapat Vanga dan penelitian tersebut didukung juga oleh Direktur Program nutrisi klinis di University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, Amerika, Lona Sandon. Ia menuturkan alternatif susu berbasis nabati dapat berperan dalam diet, terutama bagi orang yang hidup dengan alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. 

"Namun, mereka tidak unggul dalam masalah gizi, orang bisa memilih pilihan rendah lemak untuk menghindari lemak jenuh dan bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa, ada banyak pilihan susu sapi bebas laktosa yang ada di pasaran,” imbuh Lona.

Ia menjelaskan bahwa susu sapi masih merupakan pilihan terbaik dalam banyak kasus, terutama untuk bayi dan balita yang membutuhkan kalori, protein, lemak dan kalsium untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat.

Photo Source : AroundDb

YesDok Ads

Tag Terkait