Suplemen Vitamin D dan Minyak Ikan Mengurangi Risiko Penyakit Autoimun pada Orang Dewasa

February 22, 2022 | Iman

Minyak ikan

Kita tentu semua sudah tahu jika vitamin D dan suplemen minyak ikan memiliki beragam khasiat kesehatan. Tetapi baru-baru ini, studi terbaru British Medical Journal mengatakan keduanya juga bermanfaat dalam mencegah penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, penyakit tiroid, dan psoriasis pada orang dewasa yang lebih tua.

Penyakit autoimun merupakan suatu penyakit ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel yang sehat. Kondisi ini umum seiring bertambahnya usia.

Untuk studi khusus ini, para peneliti mulai menjawab apakah vitamin D dan asam lemak rantai panjang yang diturunkan dari laut (minyak ikan) yang dikenal karena kemampuannya mengatur sistem kekebalan dan meredam peradangan.

 “Suplemen ini mungkin bisa mengurangi morbiditas terkait gangguan autoimun,” kata rekan penulis studi, JoAnn Manson.

Ahli reumatologi, Costenbader bahkan menyarankan wanita di atas 55 tahun dan pria di atas 50 tahun mengonsumsi 1.000 mg asam lemak omega-3 laut (minyak ikan) dan 2.000 IU vitamin D setiap hari, untuk mengurangi risiko penyakit autoimun.

Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari 25.871 pria dan wanita, masing-masing berusia di atas 50 dan 55 tahun. Mereka berpartisipasi dalam uji coba terkontrol plasebo secara nasional, acak, tersamar ganda yang dirancang untuk melihat apakah suplementasi vitamin D dan minyak ikan dapat membantu mencegah kanker dan penyakit kardiovaskular.

Para peserta dibagi menjadi empat kelompok: kelompok mengonsumsi 2000 IU/hari vitamin D, kelompok mengonsumsi 1000 mg/hari minyak ikan, kelompok mengonsumsi vitamin D dan minyak ikan, dan terakhir kelompok dosis plasebo. Mereka menjalani pelatihan ini selama bertahun-tahun.

Meskipun tidak menunjukkan manfaat untuk kanker atau pencegahan penyakit kardiovaskular, para peneliti memilih untuk menggunakan data yang sama untuk menyelidiki efek suplemen pada penyakit autoimun di situlah mereka menemukan manfaat paling besar.

Secara keseluruhan, para peneliti menentukan bahwa peserta yang menerima suplementasi vitamin D dengan atau tanpa minyak ikan, 22% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit autoimun. Mereka yang menerima suplementasi minyak ikan dengan atau tanpa vitamin D mengalami penurunan 15% pada tingkat penyakit autoimun meskipun itu dianggap belum signifikan secara statistik bagi para peneliti, dibandingkan dengan plasebo.

YesDok Ads

Meskipun penelitian ini mengikuti peserta selama lebih dari lima tahun, Manson mengatakan bahkan efek yang muncul setelah hanya dua tahun suplementasi sangat signifikan.

Haruskah mulai mengonsumsi vitamin D dan minyak ikan?

Meskipun vitamin dan suplemen umumnya dianggap aman, seseorang tetap perlu petunjuk dokter jika ingin menaikkan dosis harian.

Studi ini secara khusus memberi peserta 2.000 IU/hari vitamin D, yakni dosis itu di antara dosis harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa (600-800 IU) dan batas atas untuk orang dewasa (4.000 IU).

"Orang harus ingat bahwa mengonsumsi terlalu banyak vitamin D dapat menyebabkan keracunan sehingga tidak disarankan untuk mengonsumsi lebih dari 2000 IU setiap hari secara teratur," kata rheumatologist dari Miami, Ozlem Pala

Kelebihan, vitamin D dapat menyebabkan mual dan muntah, kelemahan otot, dan batu ginjal, antara lain; kadar yang sangat tinggi dalam darah dapat menyebabkan gagal ginjal.

Sedangkan minyak ikan, dosis penelitiannya adalah 1.000 mg/hari—NIH menetapkan dosis harian yang direkomendasikan untuk omega-3 sebagai 1.100 mg/hari hingga 1.600 mg/hari untuk wanita dan pria dewasa, masing-masing. BPOM AS (FDA) mengatakan suplemen makanan yang menyediakan hingga 5 g/hari (5.000 mg/hari) EPA dan DHA (jenis omega-3 dalam minyak ikan) masih dianggap aman.

"Saya pikir seseorang akan mulai mengonsumsi minyak ikan dan vitamin D dan berbicara dengan dokter untuk memastikan keberlangsungan kesehatan lainnya,” Costenbader menambahkan.

(Foto: pixabay)

YesDok Ads