Suka Menahan Pipis? Ini Akibatnya

November 25, 2019 | Claudia

Saking sibuknya, banyak orang rela untuk menahan hasrat ingin buang air kecil yang sudah menyergap mereka. Padahal, ini merupakan kebiasaan buruk yang tidak boleh dibiarkan. Sebanyak apapun pekerjaan Anda, segera menuju toilet jika hasrat ingin buang air kecil datang.

Kebiasaan menunda-nunda buang air kecil dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh Anda. Kuman dapat segera muncul pada urine yang berada terlalu lama di kandung kemih, dan ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi yang terus dibiarkan bsia menyebar ke ginjal dan organ tubuh lain, yang kemudian menjadi kondisi yang lebih serius.

Berikut ini beberapa hal yang bisa terjadi jika Anda terbiasa untuk menahan-nahan buang air kecil:

Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih merupakan efek samping paling umum dari kebiasaan menunda buang air kecil. Ini disebabkan oleh menumpuknya bakteri di sekitar pembukaan uretra, yakni tabung yang membawa urine dari dalam kandung kemih ke luar. Buang air kecil dapat membantu Anda membuang bakteri, dan jika Anda menahannya, maka ini kana memberi kesempatan pada bakteri untuk berkembang biak.

Batu ginjal

YesDok Ads

Pengembangan batu ginjal sangat rentan terjadi pada orang-orang yang sering menahan untuk buang air kecil. Batu ginjal merupakan sebuah batu kecil yang terbentuk dalam ginjal dari kelebihan natrium dan kalsium. Jika endapan kedua mineral ini tidak dikeluarkan secara teratur melalui urine, maka mineral-mineral ini akan mengkristal menjadi batu. Ini akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa saat Anda mengeluarkannya melalui saluran kemih.

Gagal ginjal

Gagal ginjal terjadi ketika ginjal yang kita miliki gagal melakukan fungsinya yakni menyaring racun dan limbah dari darah dan mungkin juga merupakan hasil dari infeksi yang disebabkan karena Anda sering menahan untuk buang air kecil.

Beberapa gejala yang dapat timbul dari kondisi gagal ginjal ialah memar, feses berdarah, juga perubahan suasana hati. Gagal ginjal membutuhkan perawatan medis, agar dokter dapat mengeluarkan racun dan mengembalikan fungsi ginjal. Bahkan dibutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal, jika terjadi infeksi yang parah.

(Foto: nypost.com)

YesDok Ads