Diet
+1

Sudah Tahu, Apa Manfaat Jika Anda Suka Makan Tahu?

October 30, 2021 | Claudia

Tahu

Tahu terbuat dari dadih kedelai. Tahu secara alami bebas gluten dan rendah kalori. Tahu juga tidak mengandung kolesterol dan merupakan sumber zat besi dan kalsium yang sangat baik.

Tahu juga merupakan sumber protein yang baik,  terutama bagi orang-orang yang menjalani gaya hidup vegan dan vegetarian. Tahu mengandung isoflavon, seperti fitoestrogen. Isoflavon mungkin memiliki sifat estrogen-agonis atau estrogen-antagonis. Ini dapat membantu melindungi dari beberapa jenis kanker, penyakit jantung dan osteoporosis. Akan tetapi, konsumsi berlebih dari tahu juga bisa menimbulkan beberapa risiko.

Tahu dibuat dengan mengentalkan susu kedelai untuk membuat dadih. Dadih kemudian ditekan dan dipadatkan menjadi balok-balok putih yang kenyal.

Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi tahu, seperti:

Risiko lebih rendah untuk penyakit kardiovaskular

Isoflavon kedelai telah ditemukan untuk membantu mengurangi kadar kolesterol jahat atau LDL, meski tampaknya konsumsi tahu tidak terlalu berpengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol baik atau HDL.

Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi kedelai setiap hari dapat menurunkan penanda risiko penyakit kardiovaskular, termasuk berat badan, indeks masa tubuh, dan kolesterol total. Mengonsumsi tahu sebagai alternatif dari protein hewani dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, yang pada gilirannya, akan mengurangi risiko aterosklerosis dan tekanan darah tinggi.

Kanker payudara dan prostat

Beberapa penelitian klinis dan eksperimental telah menyarankan bawa genistein, isoflavon utama dalam kedelai, memiliki sifat antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Banyak pertanyaan yang muncul, apakah aman mengonsumsi kedelai setelah mendapat diagnosis kanker payudara? Hal ini karena isoflavon memiliki struktur kimia yang mirip dengan estrogen, dan kadar estrogen yang tinggi dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

YesDok Ads

Namun, mengonsumsi kedelai atau produk olahan kedelai dalam jumlah sedang atau kurang dari dua porsi sehari, tampaknya tidak memengaruhi pertumbuhan tumor atau risiko terkena kanker payudara.

Sebaliknya, ada bukti yang berkembang bahwa asupan kedelai secara rutin dapat mengurangi kekambuhan dari kanker payudara. Namun, bukti ini belum cukup kuat untuk merekomendasikan konsumsi kedelai kepada semua pasien kanker payudara,

Diabetes tipe-2

Orang dengan diabetes tipe-2 sering mengalami penyakit ginjal, menyebabkan tubuh mengeluarkan protein dalam jumlah yang berlebihan di dalam urine. Bukti dari satu penelitian menunjukkan bahwa mereka yang hanya mengonsumsi protein kedelai dalam makanan, mengeluarkan protein yang lebih sedikit ketimbang orang-orang yang hanya mengonsumsi protein hewani.

Para peneliti kemudian mengusulkan bahwa temuan ini bisa bermanfaat bagi pasien dengan diabetes tipe-2.

Fungsi ginjal

Protein, dan khususnya protein kedelai, dapat meningkatkan fungsi ginjal dan dapat bermanfaat bagi orang yang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal.

Satu meta analisis dari sembilan penelitian menunjukkan efek positif dari kedelai pada orang-orang yang menderita penyakit ginjal kronis. Ini mungkin terjadi karena kandungan protein. Namun, ini juga bisa terjadi karena dampaknya terhadap kadar lipid dalam darah.

(Foto: seriouseats.com)

YesDok Ads