Studi: Tingkatkan Aktivitas Olahraga Cegah Penyakit Jantung

January 09, 2020 | Iman

Aktivitas olahraga

Dalam hal kesehatan jantung, adakah titik di mana terlalu banyak berolahraga atau terlalu berlebihan. Data baru yang dipresentasikan pada konferensi American Heart Association baru-baru ini menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada batas atas berolahraga, bahkan bagi mereka yang menjalankan berjam-jam setiap hari.


Dilansir Runners World, para peneliti coba mengamati 2.154 atlet pria dan wanita dengan usia rata-rata 52 tahun yang bebas dari penyakit kardiovaskular. Lalu peneliti membaginya menjadi dua kelompok: baik volume tinggi 3.000 hingga 10.000 MET menit per minggu atau volume luar biasa lebih dari 10.000 MET menit mingguan.


MET adalah singkatan dari "metabolic equivalent" yakni merupakan cara membandingkan pengeluaran energi selama aktivitas. Misalnya, 1.000 MET menit per minggu kira-kira setara dengan berlari 10 mil per minggu dengan kecepatan 10 menit per mil.


Melihat data selama rentang 10 tahun, para peneliti menemukan bahwa tidak ada atlet dengan volume luar biasa yang menunjukkan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok volume tinggi, meskipun kedua kelompok memang telah meningkatkan kalsium arteri koroner (CAC). Kalsium dalam arteri Anda buruk karena bisa berarti ada penumpukan plak yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, menurut American College of Cardiology.


Dipimpin oleh Cooper Institute dan seorang ahli jantung di University of Texas Southwestern Medical Center, Benjamin Levine menyebut jika penelitian ini merupakan tindak lanjut dari penelitian sebelumnya yang mengamati aktivitas fisik dan CAC dari hampir 22.000 pria sehat di seluruh dunia. Mereka mengamati usia peserta yang berkisar 40 hingga 80 tahun yang terdiri dari pelari, pesepeda, pendayung, hingga perenang selama periode 15 tahun.


“Kami menemukan peningkatan kadar CAC lebih lazim di antara mereka yang memiliki tingkat aktivitas lebih tinggi, tetapi tidak dengan cara yang tampaknya signifikan atau meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular,” kata Levine.

YesDok Ads


Pada akhir jangka waktu penelitian, peserta tidak menunjukkan peningkatan risiko kematian dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki aktivitas CAC terkait.


Kehadiran kadar CAC yang tinggi sering digunakan untuk mendiagnosis aterosklerosis suatu kondisi pembuluh darah yang ditandai dengan pengerasan yang dapat membatasi aliran darah ke organ Anda. Jelas kedua setudi tersebut menunjukkan bahwa olahraga teratur bahkan pada volume tinggi tidak boleh bermasalah bagi kesehatan jantung.


“Kalsium mungkin meningkat begitu juga dengan kadar hormon paratiroid yang memodulasi bagaimana kalsium disimpan dalam aliran darah selama olahraga,” kata Levine lebih jauh.


Perlu diingat ketika orang berolahraga, maka hal itu memberikan manfaat bagi arteri koroner yang membuatnya lebih lentur. Risiko detak jantung tidak teratur Anda mungkin dapat menurun karena peningkatan kemampuan pembuluh darah.


“Namun jika memiliki riwayat penyakit jantung pada keluarga Anda tetaplah konsultasi pada dokter terkait tentang olahraga yang akan dijalani. Nikmati latihan Anda tanpa khawatir dapat mengganggu kesehatan jantung,” Levine menambahkan.

(Foto: wellandgood)

YesDok Ads