Studi: Rutin Minum Kopi Turunkan Risiko Terjangkit Parkinson

October 15, 2020 | Helmi

parkinson

Sebuah studi baru-baru ini menemukan kadar kafein yang lebih rendah dalam darah orang dengan penyakit Parkinson. Studi tersebut membandingkan orang dengan Parkinson yang membawa mutasi genetik tertentu yang diketahui meningkatkan risiko Parkinson dengan orang yang membawa mutasi yang sama tetapi tidak mengidap penyakit tersebut.

Penyakit Parkinson adalah kelainan otak progresif yang ditandai dengan tremor, kaku pada anggota badan, serta masalah gerakan dan keseimbangan. Orang dengan kondisi tersebut juga memiliki peningkatan risiko depresi dan demensia.

Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional A.S., lebih dari 1 juta orang di Amerika Utara dan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit Parkinson. Di Amerika Serikat, sekitar 60.000 orang menerima diagnosis setiap tahun.

Sekitar 15% orang dengan penyakit ini memiliki riwayat keluarga Parkinson, yang menunjukkan bahwa mereka mewarisi gen yang meningkatkan risiko mengembangkan kondisi tersebut. Namun, kebanyakan kasus disebabkan oleh interaksi faktor genetik dan lingkungan yang kompleks dan kurang dipahami.

Beberapa faktor lingkungan, seperti trauma kepala, bahan kimia, dan obat-obatan, memiliki kaitan dengan peningkatan risiko, sedangkan olahraga dikaitkan dengan penurunan risiko.

Sebuah tinjauan pada tahun 2010 dari penelitian sebelumnya menemukan bahwa semakin banyak orang yang mengonsumsi kafein secara teratur, semakin rendah risiko terkena Parkinson.

YesDok Ads

Studi lain menunjukkan bahwa orang dengan Parkinson yang tidak memiliki faktor risiko genetik untuk penyakit tersebut memiliki kadar kafein yang lebih rendah dalam darahnya daripada orang yang tidak menderita penyakit tersebut.

Sebuah tim yang dipimpin oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, MA, mencari tahu apakah kopi juga dapat melindungi orang dengan mutasi pada gen LRRK2. Memiliki gen ini meningkatkan risiko terkena penyakit tetapi tidak menjaminnya.

Para peneliti membandingkan orang dengan dan tanpa penyakit Parkinson. Kedua kelompok berisi orang dengan dan tanpa mutasi pada gen LRRK2.

Kemudian para peneliti menemukan bahwa perbedaan tingkat kafein dalam darah antara orang dengan Parkinson dan mereka yang tidak lebih besar di antara individu dengan mutasi genetik ini.

(Foto: transferencia)

YesDok Ads