Studi: Risiko Peradangan Jantung Setelah Vaksinasi COVID:19 Sangat Rendah

April 13, 2022 | Helmi

vaksin

Dalam sebuah studi internasional baru menemukan bahwa risiko terjadinya peradangan di jantung setelah divaksinasi terhadap COVID-19 sangat rendah.

Setelah melihat lebih dari 400 juta dosis vaksinasi dari database internasional, para peneliti menunjukkan dalam penelitian mereka yang diterbitkan di The Lancet Respiratory Medicine bahwa risiko keseluruhan mioperikarditis setelah vaksinasi COVID-19 jarang terjadi.

Tim peneliti fokus pada pemeriksaan kejadian kondisi jantung di antara mereka yang menerima vaksin antara Januari 1947 dan Desember 2021 dan menemukan bahwa tingkat COVID-19 adalah 18 kasus per juta dosis, sedangkan tingkat vaksinasi virus lainnya adalah 56 kasus per juta dosis.

Myopericarditis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peradangan pada otot jantung. Dalam beberapa kasus, ini menyebabkan kerusakan permanen yang parah pada jantung. 

Meskipun sebagian besar disebabkan oleh virus, itu juga dapat terjadi sebagai akibat dari vaksinasi dalam kasus yang jarang terjadi.

YesDok Ads

Para peneliti menganalisis lebih dari 20 studi menggunakan database internasional. Dari jumlah tersebut, 11 berfokus pada vaksinasi COVID-19 dan dampaknya. Sisa penelitian mencakup vaksinasi untuk cacar, influenza dan penyakit virus lainnya.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa risiko keseluruhan mioperikarditis tampaknya tidak berbeda untuk kelompok vaksin COVID-19 yang baru disetujui ini, dibandingkan dengan vaksin terhadap penyakit lain.” ujar Dr Kollengode Ramanathan, salah satu penulis penelitian.

Di antara kasus dengan vaksinasi COVID-19, risikonya ditemukan lebih tinggi pada mereka yang menerima vaksin mRNA. Insidensinya juga lebih tinggi pada pria di bawah usia 30 tahun, dan kondisi tersebut dilaporkan setelah dosis kedua vaksin COVID-19 mereka.

Dr. Ramanathan, seorang ahli intensif jantung di National University Hospital, Singapura, menunjukkan bahwa temuan mereka akan membantu meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin COVID-19 di tengah pandemi yang sedang berlangsung. 

"Risiko kejadian langka seperti itu harus diseimbangkan dengan risiko mioperikarditis akibat infeksi dan temuan ini harus meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan vaksinasi COVID-19," kata Dr. Ramanathan.

YesDok Ads