Studi: Penyakit Hati Berlemak Ternyata Punya Keterkaitan dengan Demensia

December 31, 2022 | Helmi

penyakit hati berlemak

Banyak orang yang mengalami penyakit hati berlemak tahap awal, tetapi tidak mengetahui karena kurangnya gejala yang dirasakan. Ketidaktahuan ini dapat berpotensi menyebabkan komplikasi lain di masa mendatang.

Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh King's College London, penyakit hati berlemak yang disebabkan oleh makan terlalu banyak gula dan lemak dapat menyebabkan disfungsi otak yang parah.

Untuk melakukan penelitian pada hal ini, para ilmuwan dari University of Poitiers, Prancis, memberi dua jenis makanan berbeda pada tikus. Separuh tikus diberi makanan dengan tidak lebih dari 10 persen lemak dalam asupan kalori mereka. Setengah lainnya diberikan 55 persen lemak dalam total asupan kalori.

Setelah 16 minggu, para peneliti menguji dampak diet kedua kelompok tersebut terhadap fungsi hati dan otak mereka. Ditemukan bahwa tikus yang mengonsumsi kadar lemak lebih tinggi mengembangkan masalah penyakit hati berlemak non-alkohol, resistensi insulin dan disfungsi otak. Mereka juga dianggap mengalami obesitas.

Seiring dengan berkembangnya masalah tersebut, para peneliti juga menemukan bahwa tikus dalam kelompok tersebut memiliki kadar oksigen yang lebih rendah. Para peneliti mencatat bahwa ketebalan pembuluh darah dipengaruhi hati berlemak.

YesDok Ads

Dengan lebih sedikit oksigen yang dikirim, beberapa sel mulai mengonsumsi oksigen saat otak meradang. Ilmuwan menemukan bahwa mereka melihat alirah darah yang berkurang ke otak dan pembuluh darah, kondisi ini terkait dengan demensia.

Kekurangan oksigen ini akhirnya membunuh sel-sel otak, menyebabkan defisit kognitif yang nyata. Dr. Anna Hadjihambi, penulis utama studi ini menyebut bahwa temuan itu sangat memprihatinkan.

"Sangat memprihatinkan untuk melihat efek akumulasi lemak di hati pada otak. terutama karena sering dimulai dengan gejala ringan dan tidak terlihat selama bertahun-tahun tanpa orang tersebut menyadarinya," katanya.

Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

YesDok Ads