Studi: Monday Blues Masih Dirasakan Selama Lockdown

August 17, 2020 | Iman

Monday blues masih dirasakan selama lockdown

Masyarakat di seluruh dunia menghadapi pandemi 8 bulan lamanya. Pada periode ini tidak sedikit dari mereka melakukan aktivitas dari rumah seperti bekerja. Meski beraktivitas dari rumah, ternyata faktor “Monday blues” tetap dirasakan para pekerja di masa pandemi. Monday blues adalah istilah yang disematkan bagi orang-orang yang merasa malas beraktivitas kembali di hari Senin setelah berlibur di akhir pekan. Menurut sebuah survey yang dilakukan lembaga di India, ternyata Monday blues masih dirasakan meski bekerja di rumah.

Survey tersebut mengambil sampel warga di India. Hasilnya mengatakan jika 75% warga India masih berjuang melawan rasa malas di hari Senin. Sedangkan 25% warganya tidak terlalu menganggap hari Senin itu suatu masalah yang berat.

Para ahli pun mengatakan banyak faktor yang memengaruhi seseorang merasa Monday blues di hari Senin. Mereka berpendapat jika faktor kenyamanan bekerja dari rumah bisa menjadi salah satu faktor yang memengaruhinya.

Pada kondisi ini otak Anda merindukan rutinitas hari Senin yang lalu dan berjuang untuk beradaptasi: Anda harus menyetujui kenyataan bahwa Anda harus kembali bekerja. Kurangnya struktur ketidakseimbangan inilah yang kemudian berkontribusi pada tingkat kecemasan yang lebih tinggi.

Para ahli juga percaya seseorang berada dalam lingkaran demotivasi. Orang-orang sangat terbiasa dengan rutinitas akhir pekan yang santai. Hal ini juga dapat menyebabkan kemerosotan, yang pada dasarnya berarti sulit bagi banyak orang untuk bangun dan memulai bekerja di hari Senin.

YesDok Ads

Otak manusia juga diyakini mengalami siklus kesedihan yang menjadi penyebab Monday blues. Salah satu alasan mengapa Anda mungkin merasa seperti ini adalah karena Anda sedang berduka atas kehidupan masa pandemi. Perubahan emosi Anda hanya mencerminkan fakta bahwa Anda sedang melalui siklus kesedihan. Siklus kesedihan meliputi syok, amarah, depresi, menemukan makna dan penerimaan.

Kondisi tertekan akan faktor keuangan juga menjadi masalah, terutama bagi mereka yang bekerja secara harian atau pekerjaan lepas. Perasaan kekhawatiran membuat pergejolakan dalam otak Anda yang menyebabkan Monday blues.

“Otak Anda dirancang untuk menjaga kelangsungan hidup. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan pergulatan setiap hari, terutama setiap memulai aktivitas di hari Senin,” para ahli menambahkan.

(Foto: pagepersonnel.co.uk)

YesDok Ads