Studi: Menggunakan Smartphone Berlebihan Membuat Seseorang Cendrung Impulsif

November 23, 2020 | Helmi

menggunakan smartphone

Penelitian dari Freie Universitat di Berlin menemukan bahwa meningkatnya waktu penggunaan smartphone membuat seseorang cenderung berlaku impulsif. Studi tersebut dipublikasikan secara online di jurnal Plos One.

Studi yang mereka lakukan menghubungkan penggunaan smartphone yang berlebihan dengan pengambilan keputusan yang impulsif.

Impulsif adalah sebuah perilaku dimana seseorang cenderung memiliki dorongan yang tidak tertahankan untuk melakukan suatu tindakan tanpa memikirkan efek samping atau risiko yang dihadapi.

"Temuan kami memberikan bukti lebih lanjut bahwa penggunaan ponsel cerdas dan pengambilan keputusan impulsif berjalan seiring," kata peneliti Tim Schulz van Endert dan Peter Mohr.

"Orang yang sudah sadar akan pengambilan keputusan impulsif mereka mungkin mendapat manfaat dari pengetahuan tentang peningkatan risiko penggunaan smartphone secara berlebihan,” sambungnya.

Ponsel pintar ada di mana-mana di negara maju. Survei terbaru memperkirakan bahwa 76% orang dewasa dan 80% remaja memiliki smartphone.

Menurut studi tersebut, rata-rata pemilik ponsel cerdas menghabiskan antara 4,7 dan 8,8 jam sehari di perangkat tersebut. 33% dari kita mengambil ponsel dalam waktu lima menit setelah bangun, sementara lebih dari sepertiga remaja dan 26% orang tua memeriksa ponsel mereka pada malam hari.

YesDok Ads

Penulis utama Schulz van Endert mengatakan bahwa pilihan impulsif didorong oleh dua faktor - pengendalian diri Anda dan kemampuan untuk membayangkan hasil potensial dari perilaku Anda dan konsekuensi masa depan.

Peserta studi yang memiliki pengendalian diri lebih rendah cenderung lebih sering menggunakan ponsel cerdas mereka, meskipun kelompok ini masih dapat membayangkan potensi hasil buruk dari perilaku mereka.

Tidak mengherankan, para peneliti menemukan bahwa media sosial dan aplikasi game, yang keduanya menawarkan kepuasan dalam "suka" dan "hadiah" atau "bonus," paling banyak digunakan di ponsel cerdas.

Aplikasi media sosial muncul di lebih banyak ponsel peserta penelitian (87%) dibandingkan game (40%). Media sosial juga menyumbang lebih banyak waktu (46 menit) dibandingkan game (35 menit). Namun, studi tersebut menemukan bahwa aplikasi belanja, terbukti memiliki potensi kecanduan.

“Temuan kami menunjukkan bahwa terutama pengguna media sosial dan gamer berat harus memperhatikan kecenderungan mereka untuk tertarik pada hadiah yang lebih kecil dan langsung,” para peneliti menyimpulkan.

“Selain itu, orang yang sudah menyadari pengambilan keputusan impulsif mereka dapat memperoleh manfaat dari pengetahuan tentang peningkatan risiko penggunaan ponsel cerdas secara berlebihan.”

(Foto: Freepik)

YesDok Ads