Studi: Kualitas Tidur yang Buruk Bisa Pengaruhi Berat Badan

September 21, 2020 | Helmi

tidur

Kurang tidur atau pola tidur yang tidak konsisten disebut dapat mempengaruhi indeks massa tubuh yang lebih tinggi.

Para peneliti dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menggunakan teknologi Fitbit untuk mengumpulkan data tidur dari lebih dari 120.000 orang selama periode 2 tahun.

"Kami menguji hipotesis bahwa durasi tidur yang lebih pendek (jam tidur di malam hari) dan variabilitas durasi tidur yang lebih besar dari hari ke hari (deviasi standar jam tidur di malam hari) dikaitkan dengan peningkatan indeks massa tubuh (BMI)," tulis peneliti.

Mereka menemukan bahwa orang dalam penelitian dengan BMI di atas 30 (yang dianggap sebagai rentang obesitas) memiliki durasi tidur yang sedikit lebih pendek dan lebih banyak variabilitas dalam tidur mereka.

“Penemuan ini memberikan dukungan lebih lanjut untuk gagasan bahwa pola tidur berhubungan dengan manajemen berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Penemuan ini juga mendukung nilai potensial termasuk durasi tidur dan pola tidur individu ketika mempelajari hasil kesehatan terkait tidur, ”tulis para peneliti.

YesDok Ads

Ini bukan studi pertama yang menyarankan hubungan antara kurang tidur dan penambahan berat badan, tetapi penulis berpendapat bahwa penggunaan teknologi yang dapat dikenakan seperti Fitbits memberi peneliti kesempatan untuk secara akurat melacak peserta secara diam-diam, tanpa bergantung pada memori peserta untuk data.

Para ahli mengatakan temuan studi ini tidak mengejutkan. “Kurangnya energi dan rasa kantuk atau kelelahan sering diatasi dengan kafein dan gula, yang menyebabkan penambahan berat badan dan berkurangnya olahraga,” kata Dr. Kimberly A. Hardin, direktur Program Beasiswa Obat Tidur di Universitas California Davis, kepada Healthline.

“Tidur yang paling sehat adalah memiliki waktu tidur dan bangun yang teratur,” jelasnya. "Gangguan ritme sirkadian akan menimbulkan masalah, seperti yang akan dikonfirmasikan oleh siapa pun yang pernah mengalami jet lag."

(Foto: Freepik)

YesDok Ads