Studi: Kenapa Manusia Bertambah Gemuk?

July 15, 2019 | Iman

Obesitas adalah ancaman nyata bagi umat manusia. Menurut data WHO, angka obesitas di seluruh dunia hampirmeningkat tiga kali lipat sejak tahun 1975. Sedangkan 1 dari 4 penduduk dewasa di Indonesia mengalami obesitas.
 
Kebiasaan yang modern dan gaya hidup kurang aktivitas gerak rentan terhadap risiko obesitas. Namun dilansir Times of India, sebuah penelitian baru menyatakan bahwa evolusi juga memainkan peran penting dalam peningkatan pembentukan lemak.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Genome Biology and Evolution tersebut, selama proses pengemasan DNA di dalam sel-sel lemak sebetulnya telah berubah, hal ini yang mengurangi kemampuan kita untuk mengubah lemak jahat menjadi lemak baik.

Rekan penulis penelitian ini, Devi Swain-Lenz yang merupakan postdoctoral dalam biologi di Duke University di Durham, mengatakan, "Sebetulnya manusia adalah primata gemuk."

Untuk melakukan penelitian, peneliti Swain-Laiz dan Greg Wray menganalisis dan membandingkan sampel lemak yang dikumpulkan dari manusia, simpanse, juga dengan primata lainnya. Teknik yang digunakan disebut ATAC-seq, yang mempelajari pengemasan DNA sel lemak pada spesies yang berbeda.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa tubuh manusia memiliki 14 hingga 31 persen lemak tubuh, dibandingkan dengan primata lainnya yang memiliki lemak tubuh kurang dari 9 persen. Selain itu, mereka mengungkapkan bahwa daerah DNA dalam tubuh manusia terkondensasi yang membatasi akses mereka ke gen yang terlibat dalam proses metabolisme lemak.

Sementara simpanse dan kera memiliki hampir 780 wilayah DNA yang lebih mudah diakses. Hasilnya menunjukkan bahwa manusia memiliki kapasitas yang menghambat proses perubahan lemak jahat menjadi lemak baik.

YesDok Ads

Para peneliti juga menjelaskan bahwa sebagian besar lemak dalam tubuh manusia terdiri dari lemak putih yang menyimpan kalori. Kalori tersebut berada di area perut dan di sekitar pinggang kita pada umumnya. Sedangkan sel-sel lemak lainnya, krem dan lemak coklat membantu membakar kalori.

Alasan manusia membawa lebih banyak lemak seumur hidup adalah karena daerah DNA terkompresi yang menghalangi transformasi lemak putih menjadi lemak coklat atau krem. Swain-Lenz mengatakan, "Masih mungkin untuk mengaktifkan lemak coklat tubuh yang terbatas dengan melakukan hal-hal seperti memaparkan tubuh ke suhu dingin, tetapi kita perlu bekerja lebih untuk itu."

Sebuah studi tentang kehidupan manusia purba mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan beberapa mekanisme tubuh untuk menimbun lemak, melindungi organ vital, tetap hangat, dan memelihara otak. Namun otak manusia hampir tiga kali lipatukurannya dan menguras lebih banyak energi daripada organ lain.

“Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana tubuh mengubah lemak jahat. Jika hal ini terjadi maka kita tak perlu khawatir lagi dengan obesitas," Swain-Laiz menambahkan. 

(Foto: medicalexpress.com)

YesDok Ads