Studi: Berlari Jauh Menggunakan Masker Tidak Memengaruhi Tingkat Oksigen

August 10, 2020 | Iman

Lari menggunakan masker

Ada banyak alasan yang diberikan orang-orang untuk tidak memakai masker wajah saat berolahraga selama pandemi virus corona. Masker wajah dianggap tidak praktis, menggangu, dan membuat sulit bernapas.

Banyak orang percaya bahwa masker sebenarnya menguras kadar oksigen saat berolahraga. Tetapi seorang dokter di Inggris yang juga marathoner, Tom Lawton baru-baru ini membantah dengan mengujinya sendiri.

“Saya bekerja di perawatan intensif, saya tahu fisiologi, jadi saya tahu hal ini tidak benar,” kata Lawton.
Untuk menguatkan hal ini Lawton berlari sendiri di sekitar kampung halamannya di Bradford, Inggris, sambil mengenakan masker dan melacak kadar oksigennya. Ia berlari 22 mil atau sekitar 35 kilometer.

Lawton memantau kadar oksigennya selama berlari menggunakan oksimeter denyut nadi untuk melacak data aktual tentang bagaimana masker memengaruhi pernapasannya. Dia memeriksa kadar oksigennya setiap setengah jam selama berlari, dan mencatat bahwa pembacaan di 95-100 persen yang berarti dianggap "normal".

YesDok Ads

Oksimeter justru membaca angka 98 hingga 99 yang tertinggi, namun cenderung normal sepanjang waktu. Lawton pun tidak mencatat masalah pernapasan selama seluruh pelariannya.

"Tanpa menyudutkan pihak manapun, saya menyadari dan bersimpati bagi orang-orang yang menolak memakainya. Tetapi mengenakan masker adalah pilihan yang amat membantu di tengah pandemi," Lawton menambahkan.

(Foto: bostonmagazine)

YesDok Ads