Studi: Bahan Kimia Tabir Surya Berdampak pada Kesehatan

February 01, 2020 | Iman

Tabir Surya

Tabir surya memang memiliki sejuta manfaat pada tubuh Anda terlebih jika digunakan pada iklim tropis. Namun tahukah Anda jika beberapa bahan kimia yang biasa digunakan dalam tabir surya dapat diserap ke dalam aliran darah pada tingkat yang melampaui ambang batas keamanan.

 
Dilansir laman Prevention, menurut sebuah studi baru dari Food and Drug Administration (FDA) mengevaluasi pedoman keselamatan terkait penggunaan tabir surya. Pada studi yang dipublikasikan di JAMA, para peneliti coba meneliti 48 pria dan wanita berbadan sehat yang menerapkan tabir surya yang mengandung enam bahan kimia yakni avobenzone, oxybenzone, octocrylene, homosocate, octisalate, dan octinoxate  selama empat hari.

 
Para peserta diminta untuk menerapkan tabir surya pada 75% dari tubuh mereka pada hari pertama penelitian. Mereka pun diminta untuk menggunakan jumlah tabir surya yang sama pada empat waktu yang berbeda sepanjang hari setiap dua jam.

 
Setelah menganalisis sampel darah selama periode 21 hari, para peneliti menemukan bahwa setelah aplikasi tabir surya awal, konsentrasi enam bahan kimia meningkat dalam aliran darah. Tidak hanya itu, kadar bahan-bahan homosalate dan oxybenzone masih di atas ambang batas aman pada hari ke-21.

 
Temuan tersebut mendukung orang-orang dari studi percontohan yang dilakukan oleh FDA tahun sebelumnya yang juga menemukan bahwa empat bahan kimia tabir surya populer (avobenzone, oxybenzone, octocrylene, dan ecamsule) mudah diserap ke dalam kulit dan masuk ke aliran darah setelah satu hari penggunaan.

 
Jelas penelitian terbaru ini mendukung penelitia sebelumnya terkait penggunaan tabir surya. Namun penulis menekankan Anda juga tidak perlu menarik diri dari penggunaan tabir surya.

 
Apa tabir surya berbahaya?

YesDok Ads

Temuan terbaru FDA tidak membuktikan bahwa bahan kimia menyebabkan kerusakan begitu berarti ketika memasuki darah Anda. "Fakta bahwa suatu bahan diserap melalui kulit dan masuk ke dalam tubuh tidak berarti bahwa bahan tersebut tidak aman, FDA juga tidak mencari informasi lebih lanjut," kata direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA, Janet Woodcock.

 
American Academy of Dermatology juga menyatakan bahwa Anda harus menggunakan tabir surya. Sebab terjangan paparan sinar matahari terlalu lama juga menyebabkan kanker kulit dan gangguan pigmen. "Tidak ada kerusakan jangka panjang yang ditunjukkan dari penggunaan tabir surya," kata asisten professor klinis dermatologi dari New York, Gary Goldenberg.

 
Apakah ada opsi yang lebih aman dari bebas bahan kimia berbahaya?

FDA menganggap seng oksida dan titanium dioksida aman untuk digunakan. Namun, bahan-bahan ini adalah filter mineral (artinya mereka memantulkan sinar UV), sehingga tidak selalu terlihat transparan seperti filter kimia (yang menyerap sinar UV dan melepaskannya dari kulit).


“Namun, jika Anda khawatir tentang bahan-bahan dalam SPF Anda, memilih tabir surya berbasis mineral akan menjadi pilihan terbaik Anda. Hal ini dapat melindungi kulit Anda secara efektif, dan diyakini tidak terlalu membahayakan bagi ekosistem laut dan terumbu karang,” Gary menambahkan.

(Foto: skincancer)

YesDok Ads