Stres yang Ternyata Punya Manfaat Positif

February 03, 2020 | Helmi

Stress

Stres menjadi hal yang berusaha dihindari oleh orang-orang. Namun tidak dapat dipungkiri, stres bisa datang dengan mudah akibat banyak hal. Seperti deadline kerja yang menumpuk, masalah dengan pasangan atau keluarga, dan berbagai penyebab lainnya.

Stres adalah reaksi terhadap situasi tertentu dan cara alami tubuh membuat Anda lebih waspada dan siap menghadapi tantangan. Ketika situasi yang menekan terjadi, kita membutuhkan dorongan energi ekstra untuk menghadapi situasi ini.

Otak mengarahkan kelenjar adrenalin yang terletak tepat di atas ginjal Anda melalui kombinasi sinyal saraf dan hormon, untuk melepaskan gelombang hormon seperti adrenalin dan kortisol.

Adrenalin meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan suplai energi Anda. Kortisol meningkatkan gula dan glukosa dalam darah. Ini adalah respons alami dan sangat membantu dalam situasi yang mengharuskan Anda untuk mendorong diri Anda.

Jadi, stres adalah cara alami bagi tubuh kita untuk beradaptasi dengan situasi tertentu dan sebenarnya ini adalah hal yang baik.

Tetapi, gaya hidup hari ini menuntut kita untuk waspada tinggi sepanjang waktu. Sering kali tidak ada waktu untuk berhenti dan bernafas sampai kita merasa normal.

Tubuh manusia dirancang untuk mengalami stres dan bereaksi secara tepat. Stres bisa positif dan negatif. Studi menunjukkan bahwa periode stres intermiten menyelaraskan otak dan meningkatkan kewaspadaan dan kinerja. Otak secara konstan merespons stres.

Stres yang ekstrim atau kronis dapat memiliki efek negatif. Tetapi stres yang moderat dan berumur pendek - seperti ujian yang akan datang atau persiapan berbicara di depan umum - meningkatkan kinerja kognitif dan memori. Stres sedang dapat menyebabkan pertumbuhan sel di pusat pembelajaran otak.

Namun, ketika stres berlanjut untuk waktu yang berkelanjutan tanpa relaksasi itu mengarah pada situasi yang disebut tekanan yang mengakibatkan penyakit kronis.

(Foto: American Hearth Association)

YesDok Ads