Stop KDRT Pada Anak, Dampak Buruknya Bisa Dirasakan Seumur Hidup

October 01, 2022 | Aqiyu

Stop KDRT Pada Anak, Dampak Buruknya Bisa Dirasakan Seumur Hidup

Baru-baru ini ramai diperbincangkan di dunia maya perihal istri yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kekerasan dalam rumah tangga sebenarnya tidak hanya melukai orang tua tetapi juga berdampak buruk bagi anak. Bahkan dampaknya buruk ini bisa dirasakan oleh si kecil hingga seumur hidupnya.

Meski tindakan ini banyak melibatkan kekerasan fisik, nyatanya KDRT juga berhubungan erat dengan psikologi anak-anak. Bila luka fisik dapat diobati namun rasa takutnya belum tentu dapat disembuhkan atau dihilangkan. Anak-anak yang terlibat langsung dalam praktik KDRT dapat mengalami trauma yang dibawanya hingga dewasa. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang mengalami peristiwa traumatic termasuk kekerasan fisik, emosional atau seksual, dampaknya tidak berhenti saat itu saja tetapi bisa bersifat jangka panjang.

Dampak paling nyata adalah anak akan mengalami trauma emosi dan psikologi. Si kecil akan dihantui rasa takut. Serta mengalami masalah perilaku, somatic atau emosional yang serupa, depresi, perubahan perilaku dan mengalami masalah makan dan tidur.

YesDok Ads

Tindak kekerasan pada anak atau child abuse ini jarang sekali dilaporkan. Tindak kekerasan pada anak terungkap bila kekerasan terjadi dalam waktu yang lama. Semua pihak dihimbau untuk tidak menyepelekan sekecil apapun perubahan yang terjadi pada anak-anak. Karena tidak sedikit orang tua yang tidak peka terhadap perubahan perilaku anaknya. Salah satu contoh perubahan sikap anak seperti:

  • Si kecil tidak terlihat seceria biasanya.
  • Cenderung lebih menyukai menyendiri atau bahkan menghindari orang lain.
  • Merasa depresi atau gelisah.
  • Takut bertemu dengan orang lain.
  • Mendadak menjadi anak yang lebih agresif.

Data dari WHO menemukan fakta bahwa 1 dari 4 orang dewasa pernah mengalami KDRT masa kecilnya. KDRT pada anak-anak termasuk bentuk perampasan hak anak. Dari data ini terlihat jelas jika kejadian kekerasan pada anak ternyata lebih besar dan tingkat kekerasan pada anak pun diluar dugaan. Pelaku KDRT pada anak biasanya dilakukan oleh orang terdekatnya sendiri. Contohnya orang tua yang memarahi anaknya dengan cara memukul. 

(Foto: emergency live)

YesDok Ads