Selain mendengkur dan mengigau, ada lagi kebiasaan saat tidur yang juga dialami oleh banyak orang, yakni tidur berjalan atau sleepwalking atau yang juga lebih dikenal dengan melindur. Seseorang yang mengalami sleepwalking biasanya tidak menyadari tindakannya, meski ia terbangun dari tempat tidur dan bahkan berjalan ke sekeliling ruangan atau rumah. Kondisi sleepwalking paling sering dialami oleh anak-anak berusia 4 hingga 8 tahun.
Sebagian besar kasus sleepwalking terjadi pada satu atau dua jam setelah seseorang jatuh tertidur. Episode sleepwalking biasanya berlangsung selama 5 hingga 15 menit.
Meski tidak berbahaya, sleepwalking tetap harus ditangani dan diawasi, terutama jika terjadi pada anak-anak. Kemungkinan terjatuh dan cedera saat berjalan sambil tertidur bisa dialami oleh siapa saja.
Berikut ini merupakan beberapa penyebab mengapa seseorang bisa mengalami sleepwalking:
Selain tanpa sadar berjalan dalam kondisi masih tidur, ada beberapa hal lain yang juga biasa dilakukan seseorang saat mengalami sleepwalking, yakni:
Jika anak atau orang terdekat Anda mengalami sleepwalking, sebaiknya jangan langsung dibangungkan. Cobalah untuk membantu meyakinkan mereka untuk kembali ke tempat tidur.
Untuk mencegah terjadinya cedera pada seseorang yang tengah sleepwalking, Anda bisa memastikan untuk selalu menutup dan mengunci semua pintu dan jendela saat malam hari menjelang tidur, memasang alarm pada pintu-pintu dan jendela, menyingkirkan benda-benda yang dapat menyebabkan bahaya tersandung, singkirkan juga benda-benda tajam dan yang mudah pecah dari sekitar tempat tidur, dan jangan biarkan seseorang yang mengalami sleepwalking tidur di ranjang susun.
(Foto: sleepscore.com)
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok