Sering Merasa Mual Setelah Makan, Apa Penyebabnya?

July 31, 2021 | Claudia

Mual

Banyak orang mengalami mual setelah makan terlalu banyak. Namun, mual setelah makan bisa dikaitkan dengan berbagai kondisi.

Proses pencernaan makanan dimulai di dalam mulut, tempat makanan dipecah sehingga dapat ditelan. Makanan kemudian berjalan menyusuri pipa makanan atau kerongkongan, untuk selanjutnya menuju lambung dan usus.

Cairan pencernaan di perut dan usus memecah makanan untuk terakhir kalinya dan mengekstrak nutrisi dari makanan. Selanjutnya, limbah sisa makanan masuk ke usus besar untuk dikeluarkan melalui anus.

Terjadinya masalah selama proses pencernaan dapat menyebabkan timbulnya perasaan mual setelah makan. Gejala dapat berkembang di perut atau daerah perut bagian atas, di mana pemecahan makanan dalam skala besar dimulai. Terkadang, tubuh bereaksi terhadap masalah ini, dengan mengosongkan perut secara paksa yang biasanya melalui kondisi muntah. Masalah yang terjadi di dalam perut dapat diidentifikasi dari warna muntahan. Misalnya, warna kuning cerah atau hijau tua dapat mengindikasikan masalah pada usus kecil.

Berikut ini merupakan berbagai penyebab mual yang terjadi setelah makan:

Hormonal

Perubahan hormonal sering terjadi selama masa kehamilan, yang menyebabkan perasaan mual setiap saat sepanjang hari, terutama ketika di pagi hari. Beberapa ibu hamil mengalami mual sebelum makan, dan beberapa lainnya juga mengalami mual setelah makan. Bahkan ada pula yang merasakan mual sepanjang hari.

Perasaan mual biasanya akan dimulai pada bulan kedua kehamilan. Mual selama kehamilan tidak berbahaya bagi bayi atau ibu hamil, dan mual biasanya akan hilang pada bulan keempat masa kehamilan.

Peningkatan kadar hormon pada kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada sistem pencernaan dan tubuh, yang berarti makanan akan menghabiskan waktu lebih lama berada di lambung dan usus kecil. Ada kemungkinan kondisi ini juga menyebabkan mual setelah makan selama masa kehamilan.

YesDok Ads

Hormon kehamilan juga dapat mengendurkan hubungan antara kerongkongan dan lambung, menyebabkan peningkatan refluks asam, yang dapat menyebabkan mual. Indera penciuman yang lebih tajam selama masa kehamilan juga bisa memperburuk rasa mual.

Infeksi

Makanan dapat terkontaminasi kuman, baik karena tidak dimasak dengan benar hingga matang, atau penyimpanannya yang tidak benar. Mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi dapat menyebabkan keracunan makanan.

Bakteri, atau dalam beberapa kasus bisa juga virus, biasanya merupakan hal-hal yang dapat mengontaminasi makanan. Keduanya bisa menyebabkan perasaan mual dalam beberapa jam setelah makan.

Intoleransi atau alergi makanan

Beberapa orang memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu, yang berarti tubuh mengalami kesulitan dalam mencernanya. Intoleransi makanan tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi dapat menyebabkan mual selama beberapa jam setelah makanan dimakan. Beberapa sumber umum dari intoleransi makanan meliputi:

  • Gluten
  • Makanan yang mengandung laktosa, seperti produk susu
  • Makanan yang menyebabkan gas usus

Sementara alergi makanan terjadi ketika tubuh secara keliru mengidentifikasi protein yang ditemukan dalam makanan tertentu sebagai ancaman, sehingga memicu respons dari sistem kekebalan secara berlebihan. Mual yang disebabkan oleh alergi makanan dapat terjadi selama beberapa detik atau bahkan menit setelah makan. Mual juga sering disertai sejumlah gejala lain, seperti pembengkakan pada wajah atau bibir, kesulitan bernapas atau menelan. Segera hubungi dokter jika gejala semakin parah.

(Foto: insider.com)

YesDok Ads