Selain Menjaga Kesehatan Jantung, Inilah Cara Lain Pencegahan Alzheimer

February 20, 2020 | Kaifia

Dua lansia sedang memain catur.

Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia. Para ilmuwan tidak tahu apa yang menyebabkannya, jadi tidak ada cara untuk mencegahnya. Namun, beberapa tindakan gaya hidup jangka panjang mungkin bisa membantu.

Alzheimer memengaruhi sekitar 2 juta orang di Indonesia, dan para peneliti memperkirakan jumlahnya akan bertambah ketika orang hidup lebih lama.

Apa yang menyebabkan demensia, termasuk Alzheimer, masih menjadi misteri. Faktor genetik dapat berperan, tetapi faktor lingkungan dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya gejala, terutama pada mereka yang memiliki genetik tertentu.

Jika begitu, perubahan gaya hidup yang lebih baik mesti dijalani. Sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan pada tahun 2016 menyarankan bahwa orang dapat mengurangi risiko demensia dengan tidak merokok, aktif secara fisik, makan makanan yang seimbang, sehat, menjaga kesehatan jantung, dan melatih otak.

Kesehatan jantung

Kondisi yang sering dimiliki orang sebelum Alzheimer meliputi:

  • Hipertensi, atau tekanan darah tinggi

  • Kolesterol Tinggi

  • Penyakit jantung

  • Diabetes

  • Stroke

Ini juga dapat mendasari bentuk lain dari demensia, seperti demensia vaskular.

Mengontrol faktor risiko kardiovaskular dapat membantu mencegah perkembangan Alzheimer.

Namun, beberapa orang mengembangkan Alzheimer tanpa memiliki gejala kardiovaskular.

Sindrom metabolik

Demensia tampaknya lebih mungkin muncul pada orang dengan sindrom metabolik, yaitu kondisi yang mencakup obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kadar gula darah tinggi.

Langkah-langkah gaya hidup yang dapat membantu mencegah atau mengobati sindrom metabolik meliputi:

YesDok Ads

  • Diet yang baik

  • Olahraga

  • Mengelola berat badan

  • Obat-obatan

Diet

Diet sehat dan seimbang membantu menjaga otak tetap sehat, karena meningkatkan kesehatan jantung. Jantung yang sehat memberi otak banyak darah yang kaya oksigen.

Para ilmuwan telah menghubungkan risiko penyakit jantung dengan kemungkinan penurunan kognitif.

Olahraga

Menurut sebuah studi tahun 2013, seseorang yang terlibat dalam kebugaran fisik dan olahraga teratur dari usia yang lebih muda mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena demensia vaskular dan penyakit Alzheimer.

Ketika orang mendekati masa lansia, bagian otak yang dikenal sebagai hippocampus mulai menyusut. Hal ini menyebabkan hilangnya memori dan risiko demensia yang lebih tinggi.

Mengasah otak agar awet muda

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko penurunan kognitif lebih rendah jika seseorang:

  • Membuat otak mereka aktif secara mental

  • Memelihara hubungan sosial yang kuat

Bermain game, menulis, membaca, dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang merangsang otak dapat membantu menjaga memori di usia tua. Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 menemukan bahwa orang yang secara teratur melatih otak mereka lebih baik dalam tes yang mengukur pemikiran dan memori.

(Foto: colourbox.com)

YesDok Ads