Seberapa Bahaya Penyakit Difteri?

March 14, 2023 | Claudia

Penyakit Difteri

Penyakit difteri adalah infeksi serius dan menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae (C. diphtheriae). Difteri dapat menyebabkan kelumpuhan, gagal jantung, dan kesulitan bernapas. Dalam beberapa kasus, difteri yang tidak tertangani dapat berakibat fatal.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa tanda atau ciri khas dari difteri adalah adanya selaput jaringan mati yang menumpuk dan berwarna keabu-abuan yang menutupi bagian belakang tenggorokan.

Penyakit difteri biasanya memengaruhi sistem pernapasan atau sistem integumen. Sistem integumen termasuk tiga lapisan kulit, yakni hipodermis, dermis, dan epidermis, dan kelenjar, kuku, dan rambut.

Menurut sebuah studi di tahun 2019, beberapa varian bakteri C. diphtheriae menghasilkan racun yang disebut eksotoksin. Ini menyebabkan komplikasi paling serius yang terkait dengan penyakit difteri. Toksin dapat menghambat produksi protein dan menyebabkan kematian sel dan jaringan.

Jika toksin masuk ke aliran darah, ini dapat merusak ginjal, jantung, dan saraf. Seseorang dapat mengembangkan miokarditis, yakni peradangan otot jantung, dan neuropati. Neuropati adalah kerusakan saraf yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mati rasa, kelemahan otot, nyeri, dan sensasi kesemutan.

Varian lain dari C. diphtheriae tidak menghasilkan toksin, sehingga hanya menyebabkan penyakit yang tergolong tidak parah, seperti sakit tenggorokan dan dalam kasus yang jarang terjadi, faringitis.

Dalam beberapa kasus, bakteri C. diphtheriae varian lainnya juga dapat menyebabkan bakteremia dan endokarditis. Bakteremia adalah kondisi adanya bakteri dalam darah, sementara endokarditis adalah peradangan, dan kadang infeksi pada lapisan dalam bilik dan katup jantung.

Bagaimana seseorang dapat tertular penyakit difteri?

Penyakit difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri C. diphtheriae. Racun yang dihasilkan oleh bakterilah yang kemudian dapat menyebabkan seseorang menjadi sakit.

Seseorang dapat tertular bakteri jika melakukan kontak fisik langsung dengan:

YesDok Ads

  • Droplet yang keluar lewat batuk atau bersin dari seseorang yang terinfeksi penyakit difteri.
  • Sekresi dari hidung dan tenggorokan, seperti ingus dan air liur.
  • Lesi atau luka terbuka pada kulit yang terinfeksi.

Gejala difteri

Tanda dan gejala spesifik dari difteri bergantung pada varian bakteri C. diphtheriae mana yang menginfeksi, dan bagian tubuh mana yang terpapar dan terinfeksi oleh bakteri ini. Penyakit difteri dapat memengaruhi sistem pernapasan atau menyebabkan terjadinya infeksi kulit.

Menurut CDC, jika bakteri telah memengaruhi kulit, seseorang dapat mengalami luka terbuka dan bisul akibat infeksi bakteri.

Masa inkubasi bakteri biasanya 2-5 hari, akan tetapi bisa juga memakan waktu hingga 10 hari.

Difteri pernapasan dapat berkembang secara bertahap, sehingga mengakibatkan:

  • Kesulitan menelan
  • Sakit tenggorokan
  • Kelemahan fisik
  • Pembengkakan kelenjar di leher
  • Demam ringan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Suara serak, jika penyakit telah memengaruhi laring

Setelah 2-3 hari, toksin yang dilepaskan oleh bakteri dapat membunuh jaringan sehat dalam sistem pernapasan seseorang. Ini menghasilkan selaput abu-abu tebal yang berkembang di hidung atau tenggorokan. Dokter menyebut lapisan ini sebagai pseudomembran.

Jika selaput ini meluas ke laring, suara serak dan batuk yang keras bisa terjadi. Selain itu, selaput juga dapat meluas lebih jauh hingga ke sistem pernapasan menuju paru-paru.

Komplikasi difteri

Komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa dapat terjadi, jika toksin memasuki aliran darah dan merusak jaringan vital lainnya.

Beberapa komplikasi penyakit difteri termasuk:

  • Miokarditis
  • Neuritis
  • Penyumbatan jalan napas
  • Gagal ginjal
  • Kelumpuhan

Dalam beberapa kasus, difteri bisa berakibat fatal. Secara keseluruhan, 5-10% orang yang mengalami penyakit difteri berujung pada kematian.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

YesDok Ads