Diet
+1

Saatnya Manfaatkan intermitten fasting untuk Turunkan Berat Badan

April 26, 2020 | Iman

Waktu puasa

Intermittent fasting menjadi salah satu pola diet favorit bagi pejuang berat badan. Diet ini diyakini bisa meningkatkan kesehatan jantung dan turunkan risiko kanker. 

Pegiat intermittent fasting memberlakukan puasanya secara selang-seling. Umumnya mereka memberlakukan pola jendela makan buka tutup seperti puasa Ramadhan atau puasa selang-seling.

Studi Harvard mengatakan jika Anda berlakukan intermittent fasting harian, maka coba batasi kalori di hari Senin lalu makan normal di hari Selasa. Pada hari berpuasa mereka disyaratkan makan hanya 25 persen dari kebutuhan kalori harian.

Pola intermittent fasting dengan pembatasan waktu akan mengikuti format 16:8. Yakni 16 jam menahan diri, dan 8 jam boleh normal makan. Hal ini mirip seperti puasa Ramadhan, di mana di Indonesia sendiri umat muslim berpuasa hingga hingga 14 jam sehari. 

Efektifkan intermittent fasting?

YesDok Ads

Ada ketentuan yang perlu dicatat, intermittent fasting atau puasa seperti ini tidak menjamin berat badan Anda lekas turun. Puasa atau menjeda waktu makan hanya membantu Anda lebih mengontrol makan. 

Analoginya tetap jika Anda mengonsumsi kalori lebih sedikit maka memudahkan rencana diet Anda. Kelebihan berat badan mungkin terjadi meski Anda tengah menjalankan puasa sekalipun. 

"Intermittent fasting adalah metode agar memudahkan agar lebih mengontrol apa yang dimakan, bukan satu-satunya cara diet instan," kata peneliti.

(Foto: sgh.com)

YesDok Ads